JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Menjawab tantangan perkembangan revolusi industri 4.0, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut kemajuan Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang sangat menggembirakan.
Hal itu dikatakan Khofifah saat menghadiri Wisuda ke-28 Unhasy yang diikuti 546 wisudawan dari D3 (ke-1), S1 (ke-28), dan S2 (ke-15), Sabtu (26/10).
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meresmikan gedung kampus C dan peletakan batu pertama pembangunan gedung Laboratorium Robotika, sekaligus sebagai persembahan Unhasy pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini.
Khofifah mencontohkan, pada September lalu, mahasiswa program studi Teknologi Informasi dan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Unhasy, mengikuti kontes Robot Terbang Nasional 2019 yang digelar Kemenristekdikti di Lapter AL di Grati, Pasuruan.
"Unhasy sebagai pendatang baru mampu menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Mampu bersaing dengan berbagai perguruan tinggi besar di bidang teknologi, seperti ITB, ITS, UGM, UI, Unair, UB," kata Khofifah.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Dalam kontes tersebut, Unhasy meraih tiga penghargaan sekaligus. Dalam Kategori Fixed Wing (FW) sebagai pendatang baru terbaik, kategori rancing plane (RP) sebagai pilot terbaik, serta Unhasy satu-satunya perguruan tinggi yang dapat penghargaan wing penerbang dari kepala Lanudal di Surabaya.
Khofifah menambahkan, menghadapi tantangan industri 4.0, masyarakat Jatim harus mampu mewujudkan koneksitas antarlembaga, antarsektor, dan antardaerah, serta memberikan layanan terbaik dan terdepan.
Termasuk lewat program Millenial Job Center (MJC) dan East Java Super Coridor (EJSC) yang digagas Pemprov Jatim. Tujuannya agar menghadapi era industri 4.0 ini, para milenial dapat memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Khofifah menjelaskan, di Indonesia ada beberapa persoalan yang menjadi kendala start up. Hal itu antara lain karena faktor modal, sumber daya manusia (SDM), fasilitas, regulasi, dan peraturan perundang-undangan serta pasar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Jatim tengah menyiapkan empat pilar strategis. Yaitu ekonomi fisik dengan mendorong lokasi klaster industri digital, dengan memaksimalkan klaster industri digital lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
"Pemprov Jatim juga akan menyiapkan UKM Go-Digital, Venture Capital, dan Talent Pool," katanya.
Laboratorium Robotik
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
Sementara Dekan Fakultas Teknologi Informasi Unhasy, Dedy Rahman Prehanto sangat mengapresiasi Khofifah yang menetapkan Unhasy sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis pesantren yang mampu mengembangkan teknologi robotika.
Dedy berharap, lulusan Unhasy memiliki beragam kompetensi. Selain prestasi dalam bidang akademik dengan IPK yang tinggi, juga berprestasi di bidang non akademik.
"Karena dalam menghadapi tantangan kerja bukan hanya kemampuan akademik yang dibutuhkan, tetapi juga softskill sangat dibutuhkan," katanya.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
Dedy juga berterima kasih kepada Khofifah atas kesediaannya meresmikan pembangunan gedung Laboratorium Robotika, sebagai persembahan Unhasy pada peringatan Hari Santri tahun ini.
"Dengan diresmikannya Laboratorium Robotika ini, juga dalam rangka sinergitas program one pesantren one product sebagai episentrum robotika di Unhasy dalam menyambut era revolusi industri 4.0," jelasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News