BANGKALAN,BANGSAONELINE.com - Asosiasi UMKM Jawa Timur Korwil Madura menggelar pembinaan bagi anggota se-Madura, bertempat di Kantor Sekretariat Bangkalan, Desa Tragah, Kecamatan Tragah, Bangkalan, Rabu (30/10).
Moh. Dahri, Ketua Korwil Asosiasi UMKM menjelaskan, digelarnya pelatihan ini sekaligus jadi ajang silaturahim dan pembinaan bagi para anggota. Ia berharap para pelaku UMKM di Madura bisa semakin maju dan berkembang.
Baca Juga: PB Jatim Adakan IWF 2024, Ini yang Dipamerkan Stan UMKM Bangkalan
"Dan ke depan agar menjadi mitra BUMDes di desa-desa, karena banyak UMKM di desa atau di kampung-kampung yang belum memiliki kemampuan bersaing di pasar terbuka saat ini," katanya.
Menurutnya, kendala UMKM di Bangkalan adalah, yakni belum memiliki kemampuan branding produk, promosi, serta pemasaran. "Karena itu, asosiasi UMKM ini sengaja merangkul para pelaku usaha yang masih betul-betul tidak memiliki kekuatan walaupun UMKM sudah lama," tambah Dahri.
Dahri juga berharap support dan perhatian dari pemerintah, utamanya agar lebih sering mengadakan pelatihan, mempermudah perizinan, dan membantu permodalan. "Dari 92 anggota Asosiasi UMKM, baru satu merek Tatochiop yang memiliki label halal. Ini betu-betul pemerintah harus hadir di tengah-tengah UMKM," sebutnya.
Baca Juga: Dongkrak Ekonomi Masyarakat, BUMDes Burneh Buka Rest Area di Sekitar Suramadu
Senada, Pengurus DPP Asosiasi UMKM Subagio Heri menjelaskan bahwa dibentuknya asosiasi UMKM ini bertujuan agar para pengusaha kecil dapat berkembang. Sehingga, adanya asosiasi UMKM ini dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha.
"Kita tidak bisa bergantung sepenuhnya ke pemerintah, karena dari dinas lebih banyak hanya memberikan bimbingan, pelatihan, dan workshop. Setelah itu kembali kepada pelaku usahanya," jelasnya.
"Oleh sebab itu, dengan asosiasi ini dapat menjadi daya tampung para pelaku UMKM. jika ada problem terkait pemasaran, branding, kemasan serta legalitasnya bisa dibantu oleh asosiasi," sambungnya. (uzi/ian)
Baca Juga: Bupati Bangkalan Serahkan Voucer Bantuan untuk Ribuan PKL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News