Pisah Sambut, Kajari Baru Mejayan Madiun Utamakan Pencegahan

Pisah Sambut, Kajari Baru Mejayan Madiun Utamakan Pencegahan Kiri ke kanan: Kajari lama, Kajari baru, dan Bupati Madiun saat pisah sambut Kajari Mejayan.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pisah sambut Kepala Kejaksaan (Kajari) Mejayan diadakan di Pendopo Graha Muda Caruban, Selasa (4/10) malam. Acara ini dihadiri seluruh Forkopimda Kabupaten Madiun.

Kajati Sugeng Sumarno yang memimpin selama 1 tahun 7 bulan menjabat diganti oleh Dzakiyul Fikri, yang sebelumya menjabat sebagai jaksa fungsional pada Jaksa Agung Bidang Pembinaan Jaksa Agung yang yang dipekerjakan pada Komisi Pemberantasan Koromsi (KPK).

Baca Juga: Positif Narkoba saat Tes Urine, Kajari Madiun Dicopot dari Jabatannya

Kajari Mejayan Dzakiyul Fikri, S.H., M.H. merupakan warga asli Jatim dan mengaku dekat dengan kiai Nahdatul Ulama.

"NU saya dekat dan akan silahturahmi ke kiai untuk mendorong kejaksaan. Kejaksaan sudah banyak perubahan ada jaksa masuk sekolah pesantren. Sekarang tindakan pencegahan lebih utama," ujarnya.

Pihaknya akan mendukung program bupati dengan mencari formula yang pas dan sekarang trending topik TP4D. "Untuk itu kita harus berbasis elektronik, tiap progres dapat mudah untuk kita monitoring sehingga Madiun lebih baik dengan tupoksinya masing-masing," lanjutnya

Baca Juga: Sampaikan Aspirasi, LSM PGI Gelar Orasi di Kantor Kejari Madiun

Sementara dalam kesempatan itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami mengenalkan pakaian Kampung Pesilat pada Kajari baru dengan ciri warna hitam.  "Banyak hal yang sudah kita lakukan di forkopimda. Salah satunya deklarasi Kampung Pesilat dan dampaknya zero accident," ucap bupati.

"Selamat datang di Kampung pesilat Indonesia. Sekarang semua sudah berubah, keamanan di Madiun sekarang sudah tercapai dan mudah mudahan terjaga ke depan," sambungnya.

Ahmad Dawami mengapresiasi ucapan Kajari, yakni tindakan preventif sampai 3 kali dan yang terakhir jewer.

Baca Juga: Utamakan Musyawarah, Pemkab Madiun Gandeng Kejari Resmikan Rumah Restorative Justice

"Pencegahan diucapkan 3 kali dan terakhir mawar ini sesuai dengan visi misi kita, aman bagi masyarakat dan aman bagi birokrasi. Artinya kita tidak melindungi yang bersalah tapi meminimkan kesalahan," urai Dawami.

Bupati berharap dengan pengalaman yang baik dari KPK untuk pencegahan bisa diterapkan di Kabupaten Madiun. "Pak Fikri dari KPK bagaimana cara pencegahan yang baik bisa diterapkan di Kabupaten Madiun," pungkasnya. (hen/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO