BATU, BANGSAONLINE.com - Seratus pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Malang Raya dan Pasuruan Raya mengikuti pelatihan kewirausahaan di gedung Among Tani Kota Batu, Rabu (6/11). Dipandu narasumber berkompeten, para pelaku UMKM menimba pengalaman di bidang sertifikasi produk halal.
Pelatihan digelar atas kerja sama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Jawa Timur, didukung Among Tani Fondation.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Mohammad Yasin mengatakan, pelatihan tersebut adalah bukti jika semua elemen di Jawa Timur kompak dan bersatu dalam membangun ekonomi kerakyatan. "Semua elemen di Jatim bersinergi untuk membangun ekonomi ummat," katanya.
Ketiga elemen tersebut masing-masing memiliki potensi yang bisa dikembangkan. NU sebagai organisasi masyarakat memiliki umat dan tradisi yang mengakar di Jawa Timur, Among Tani memiliki idealisme dan jaringan dengan UMKM, sementara Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur sebagai fasilitator dengan memberikan stimulus pembiayaan kegiatan untuk mendorong usaha ekonomi masyarakat pedesaan.
"Sinergi untuk sama-sama menggerakkan ekonomi warga itu selaras dengan program Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa yakni Jatim Sejahtera dan Jatim Berdaya," jelasnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Fokus Jatim Sejahtera, tidak lain adalah upaya pengentasan kemiskinan khususnya di pedesaan sehingga secara berkesinambungan dapat mengurangi disparitas ekonomi di antara Desa-Kota. Selain itu, juga senapas dengan Jatim Berdaya, yaitu upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis UMKM, BUMDesa dan Produk Unggulan Desa.
Pelatihan kewirausahaan sehari tersebut difokuskan pada tema Strategi Pergerakan Ekonomi dan sertifikasi produk halal. Kata Ketua LPNU Jawa Timur, Fauzi Priambodo. Label produk halal diperlukan sebagai benteng serbuan produk-produk asing yang terus membanjiri pasar lokal.
"Jangan khawatir tidak laku jika produknya sudah diberi label halal. Karena justru akan semakin menaikkan konsumsi produk," jelasnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Dalam acara tersebut juga diluncurkan "NUconomic", konsep gerakan ekonomi ummat yang memuat prinsip-prinsip penjabaran dari ma’lumat pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari pada teks deklarasi Nahdlatut Tujjar.
Gerakan ekonomi tersebut berisi 5 prinsip gerakan ekonomi. Pertama, kolaborasi kalangan profesional, agamawan dan masyarakat sebagai pondasi kesuksesan badan usaha. Kedua, keterkaitan ekonomi yang merangkai potensi desa-kota dalam satu mata rantai bisnis (linkage, supply chain dan holdings). Ketiga, profesional dengan tata kelola yang baik (good corporate governance: GCG). Keempat, Corporate Social Responsibility (CSR). Kelima, LPNU sebagai badan usaha yang menggerakkan ekonomi rakyat. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News