SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah aksi teror bom yang terjadi di tanah air belakangan ini menuai kecaman sekaligus keprihatinan publik. Termasuk serangan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, belum lama ini.
Gus Anom bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan, pengasuh Majelis Taklim Al Munawwarah mengutuk pelaku teror bom tersebut. Menurutnya, teror bom itu adalah ulah teroris yang jauh dari salawat.
Baca Juga: Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI
"Mereka itu teroris yang jauh dari salawat, tidak pernah bersalawat. Sebab, orang yang senang bersalawat hatinya lembut, sehingga tak mungkin menyakiti sesama manusia. Apalagi sampai tega membunuh. Saya mengutuk aksi teror bom atas nama apapun," tegas Gus Anom usai pengajian di kawasan Asemrowo, Surabaya, Jumat (15/11) malam.
Gus Anom melanjutkan, orang yang gemar bersalawat akan mendapat hidayah dan syafaat dari Nabi Muhammad. Tentunya mereka pun akan meneladani sifat Nabi Muhammad. Ia mencontohkan Nabi Muhammad tidak pernah marah, bahkan dengan orang kafir Quraish yang setiap hari meludahi dan melemparinya dengan batu.
Sebaliknya, Nabi justru membalas kejahatan itu dengan kebaikan. Setiap pagi beliau menyuapi Quraish buta yang sangat membencinya itu. Hingga pada satu ketika Quraish buta itu tak pernah lagi disuapi makanan. Ia baru mengetahui orang yang tiap pagi menyuapinya itu telah meninggal dunia dan orang itu adalah nabi Muhammad, orang yang paling ia benci. Seketika Quraish itu menangis dan menyatakan masuk Islam.
Baca Juga: Napiter Asal Semarang Bebas di Lapas Tuban
"Subhanallah, Nabi Muhammad itu memberi teladan pada kita. Bahkan pada orang yang jahat saja, ia balas dengan kebaikan. Beliau mengajarkan Islam yang damai dan sejuk, Islam Rahmatan Lil Alamin," tutur Gus Anom.
Putra sulung Syeikh Arifin ini mengajak masyarakat agar senantiasa bersalawat, memuji Nabi Muhammad dan meneladani akhlaqnya. Apalagi di bulan kelahirannya ini, bulan Maulid.
Gus Anom memberi apresiasi kepada warga Surabaya serta Jawa Timur yang gemar bersalawat. Sebab dengan bersalawat, kita bisa terhindar dari bencana dan kejahatan. Sebab doa yang paling tinggi adalah salawat. Apalagi kalau salawat dilakukan bersama-sama. Maka Insya Allah hajat kita akan terkabul.
Baca Juga: Densus 88 Libatkan PPATK dan Stakeholder untuk Telusuri Transaksi Terduga Teroris DE
"Kita bersalawat bareng-bareng ini seperti mengetuk pintu langit. Insya Allah, apa pun niat baik kita akan terkabul,"pungkas dai ganteng ini. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News