LAMONGAN (BangsaOnline) - Pemkab Lamongan canangkan untuk merealisasikan pembuatan 100 ribu Lubang Resapan Biopori (LRB) mandiri. Sampai saat ini, baru terealisasi 35.500 LRB, itu sudah termasuk sebanyak 14.500 LBR buatan TNI.
Untuk mengejar target tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) menyerahkan bantuan 501 unit alat bor tanah manual secara simbolis kepada seluruh desa di Pendopo Lokatantra, Senin (8/12). Selain itu, sebanyak sekitar 9 ribu kader lingkungan yang selama ini memiliki andil besar Lamongan dalam memperoleh Adipura Kencana, dilibatkan dengan pemberian pelatihan.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Kepala BLH Sukiman menyebutkan, saat ini sudah ada sejumlah 35.500 unit LRB. Sebanyak 21 ribu unit dibuat melalui Program Lamongan Green and Clean (LGC) dan sisanya, sebanyak 14.500 unit hasil program kerjasama dengan TNI.
Bupati Fadeli didepan 500 orang perwakilan kader lingkungan menyampaikan harapannya untuk kembali meraih Adipura Kencana yang ketiga kalinya. Raihan Adipura Kencana selama dua kali tidak bisa dilepaskan dari perjuangan kader lingkungan. "Untuk itu saya sampaikan terima kasih", kata dia saat membuka Pelatihan SDM Kader Lingkungan di Sabha Dyaksa.
Dikatakan Fadeli, Adipura Kencana hanyalah tujuan antara. Tujuan utama adalah menjadikan Lamongan sebagai Green City, yakni kota yang berwawaskan lingkungan. "Karena itulah, Insyaallah Lamongan bakal mampu meraih Adipura Kencana yang ketiga kalinya", ujarnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Ditambahkan olehnya, selain LRB, berbagai inovasi bernilai lebih akan terus dilakukan. Seperti pengembangan desa proklim yang saat ini baru ada lima desa. Yakni Desa Made, Kelurahan Tumenggungan, Desa Mungli, Butungan dan Brangsi. Desa Proklim sendiri adalah desa yang melakukan adaptasi dan mitigasi berdasarkan kearifan dan berwawaskan lingkungan.
TPA Tambakrigadung juga akan terus ditata sehingga Lamongan benar-benar akan merdeka dari sampah. Selain saat ini sudah dibangun sistem pengolahan sampah dengan sanitary landfill, juga akan dibangun mesin pencacah sampah plastik serta pembangkit listrik tenaga sampah, lanjut Fadeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News