GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pembangunan sejumlah proyek fisik di Kota Blitar dilakukan tanpa memperhatikan kelengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Hal ini diketahui saat Komisi II DPRD Kota Blitar menggelar sidak di sejumlah proyek fisik yang sedang dikerjakan Pemkot Blitar, Senin (9/12/2019).
Sejumlah anggota DPRD nampak geram melihat para pekerja tidak menggunakan alat perlengkapan keselamatan. Pekerja proyek yang diketahui tidak menggunakan K3 itu di antaranya ditemukan di proyek pembangunan Pasar Legi dan proyek pembangunan Parkir Barat Wisata Sumber Udel.
Baca Juga: Pemkab Blitar Siap Gelontorkan Anggaran Segini untuk Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Selatan
"Ini sudah menyalahi aturan. K3 ini sebenarnya juga ada anggaranya. Gak taju benar-benar digunakan atau diapakan anggaran itu kami tidak tahu. Yang jelas hari ini mereka tidak menggunakan perlengkapan keamanan seperti pelindung kepala, rompi dan sepatu proyek," tegas anggota Komisi II DPRD Kota Blitar Purwanto.
Dia mengatakan akan kembali melakukan sidak ke lokasi proyek. Jika dalam sidak kedua ditemukan pekerja yang tidak menggenakan K3, pihaknya akan menghentikan sementara proses pembangunan karena para pekerja dianggap tidak menerapkan prosedur keselamatan kerja.
Baca Juga: Pengadaan Sepatu Gratis untuk Pelajar SMP di Kota Blitar Diduga Gunakan Merek Palsu
"Kami peringatkan untuk memakai perlengkapan K3. Kalau nanti kita sidak mereka belum pakai K3 ya akan kami suruh berhenti saja. Kami minta yang lebih profesional yang kerja," jelas Purwanto.
Sementara Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Christian mengatakan, pihaknya akan segera menjalankan rekomendasi Komisi II DPRD Kota Blitar. "Ya nanti kami akan siapkan perlengkapan K3 untuk pekerja proyek," kata Christian.
Untuk diketahui, pembangunan kedua proyek fisik ini ditargetkan selesai akhir tahun ini. Untuk proyek pembangunan Pasar Legi Pemkot menggelontorkan anggaran dana APBD Kota Blitar sebesar Rp 50 miliar. Sedangkan parkir Barat Wisata Sumber Udel Pemkot menganggarkan dana sekitar Rp 700 juta. (ina/rev)
Baca Juga: Rekanan Proyek Fiber Optik di Kota Blitar Terancam Diputus Kontrak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News