'Perang' Komentar Facebook antara Sopir Ambulans Vs Ketua Komisi C DPRD Jember Berujung Demo

Puluhan sopir ambulans di Jember saat unjuk rasa di depan kantor DPRD.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Puluhan sopir ambulans desa menggelar demo di DPRD Jember Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Senin (13/1/2020) siang. Mereka tak terima dengan postingan Ketua Komisi C DPRD Jember melalui media sosial Facebook yang dinilai menghina profesi sopir ambulans.

Legislator Nasdem tersebut mengomentari postingan Wasil di medsos Facebook, yang dinilai menyinggung profesi sopir ambulans. 

Baca Juga: Pileg 2024, DPC Demokrat Jember Targetkan 7 Kursi

Awalnya, Wasil yang notabene juga berprofesi sebagai sopir ambulans, pada 6 Januari 2020 lalu menulis status di akun Facebooknya: “Rakyat Dibodohi. Kepentingan hajat hidup masyarakat Jember tidak dilaksanakan. Semua pada berburu rekom partai dengan segala cara hingga hak rakyat tidak terpenuhi. Pembahasan perencanaan dan penganggaran keuangan daerah tidak terlaksana sesuai jadwal. Mereka hanya saling mencari kelemahan dan kesalahan eksekutif dan legislatif. Kapan Jember akan ada persamaan pemikiran untuk kemajuan yang baik ke depan bila semua hanya mementingkan kepentingan pribadi kelompok dan partai.”

Di sini lah David membalas status tersebut dengan komentar berbahasa Madura. Jika diartikan ke Bahasa Indonesia, pada intinya politikus Nasdem tersebut meminta Wasil tidak ikut-ikutan berkomentar mengenai urusan pemerintahan yang tidak ia mengerti.

"Jika tidak tahu ke urusan pemerintahan tak perlu banyak bicara, nyopir ambulans saja yang enak biar pasiennya tidak jatuh sembari mengeraskan sirine ambulansnya," tulis David pada kolom komentar.

Baca Juga: DPRD Jember Soroti Pengelolaan Sampah

Wasil pun menjelaskan, dirinya sebagai pengemudi tak mempermasalahkan pernyataan anggota dewan tersebut jika disampaikan secara personal.

"Tapi nyatanya, perkataan David itu ditulis di kolom komentar Facebook yang bisa dilihat semua orang. Jelas sopir ambulans lainnya, yang membaca merasa tersinggung," katanya.

Wasil menegaskan, kedatangannya ke DPRD tidak bermaksud apa-apa. Ia hanya ingin mengingatkan anggota dewan untuk bertutur kata yang santun kepada masyarakat.

Baca Juga: Penerimaan P3K Jember, Edi Cahyo: Harus Dilakukan dengan Seimbang

"Tapi jika kemudian saya dilaporkan ke polisi atas aksi ini, ya silakan. Karena yang saya suarakan murni untuk masyarakat Jember lebih baik, bukan untuk kepentingan pribadi atau menyinggung pihak tertentu," katanya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, David Handoko Seto menegaskan apa yang ia sampaikan dalam komentar medsos murni untuk Wasil secara pribadi. "Jangan sampai mudah terprovokasi, tidak perlu sopir ambulans lainnya terpancing emosi. Karena hanya saya tujukan kepada Wasil," jelasnya singkat.

David sendiri memang memiliki sejarah politik dengan Wasil, yakni pernah sama-sama mendukung Bupati Jember Faida saat Pilkada 2015. Ia pun menjelaskan alasannya berkomentar demikian.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kerap Rusak Bangunan di Jember, DPRD Minta Prioritaskan Rehab Sekolah

"Tidak sepantasnya Wasil membuat status (di Facebook itu). Seharusnya Wasil memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat, tidak ujuk-ujuk berkata tanpa mengetahui realitas politik di Jember," ulasnya.

Apalagi, David menilai Wasil langsung menuding semua partai tanpa menyebut oknum partai. "Pantas saja jika kemudian saya merasa tersinggung dengan komentar tersebut," tegas bapak dua anak ini.

David juga menegaskan, dirinya tidak akan meminta maaf. "Sampai kapan pun tidak akan saya lakukan. Karena komentar itu tidak ada maksud untuk menyinggung semua sopir ambulans desa," tukasnya. (ata/yud)

Baca Juga: BK DPRD Jember Tindak Lanjuti Dugaan Pelanggaran Kode Etik yang Dilaporkan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO