PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Banjir kembali melanda Kota Pamekasan. Hal ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kabupaten Gerbang Salam selama hampir 5 jam, Minggu (23/02/20) dini hari. Hal ini diperparah dengan air kiriman dari daerah Utara.
Informasi yang dihimpun, wilayah terparah yang terdampak banjir berada di daerah Kelurahan Patemon, Kelurahan Jungcangcang, Desa Laden, sampai Desa Lemper Kecamatan Kota. Di wilayah tersebut, ketinggian air mencapai 70 cm hingga 1 meter.
Baca Juga: Jelang Tengah Malam, Pj Bupati Pamekasan Sambangi Warga Terdampak Banjir di Beberapa Titik
Bahkan, jalan raya Abdul Azis, akses menuju Kelurahan Jungcangcang hingga ke perempatan Gadin harus ditutup karena sudah tidak bisa dilewati.
Sedangkan di jalan raya Trunojoyo tepatnya depan eks stasiun, air sungai meluap ke jalan raya dan hingga pagi ini belum surut. Banjir ini merupakan yang paling parah selama tahun 2020.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Minta Bangunan Rusak Terdampak Angin Kencang di Pamekasan Segera Direkonstruksi
Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus, saat mendampingi Wakil Bupati Raja'e memantau banjir mengatakan, bahwa banjir terjadi akibat adanya kiriman air di wilayah pantura.
Di samping wilayah perkotaan yang memang diguyur hujan deras selama 5 jam. Ia mengungkapkan, air mulai datang sekitar pukul 21.00 WIB.
"Karena kiriman dari wilayah pantura sehingga air sungai meluap dan memasuki permukiman," ujar Firdaus, Minggu (23/02) pukul 02.00 dini hari.
Baca Juga: Pj Bupati Pamekasan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Kencang
Pihaknya mengaku sudah menerjunkan pasukan BPBD Pamekasan sebanyak 22 orang, Tagana, dan Posko Terpadu meliputi TNI/Polri.
"Kami menurunkan seluruh tim untuk membantu warga mengevakuasi barang-barang dan keluarganya yang sedang sakit dan lain sebagainya," tambahnya.
Baca Juga: Pj Bupati Pamekasan Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana Angin Kencang
Pantauan BANGSAONLINE.com, air mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 11.30 WIB sampai pukul 02.00 WIB. Ketinggian air terpantau mencapai dada orang dewasa. Hingga pagi ini, air belum surut. Warga yang terkena dampak banjir hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan makanan, karena mereka tidak bisa memasak, serta belum tidur semalaman. (yen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News