SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Karsam nampak canggung ketika diminta untuk menempelkan dagunya di atas refractometer yang tersedia di klinik Lapas Kelas I Surabaya di Porong, pagi (27/2) tadi. Sambil dibimbing Kasi Perawatan Narapidana Prayogo Mubarak, perlahan dia mulai merasa nyaman. Dua menit kemudian, hasil refraksinya telah keluar.
Ya, Karsam sedang mengikuti screening penyakit mata gratis yang disediakan Lapas Kelas I Surabaya. Dalam kegiatan ini, pihak lapas menggandeng salah satu Klinik Mata EDC yang beralamat di Sepanjang, Sidoarjo.
Baca Juga: Susun Naskah Akademik RUU TSP, Kanwil Kemenkumham Jatim dan Ditjen AHU Survei ke Lapas Surabaya
Pria 63 tahun itu sebelumnya mengeluh mata kanannya tidak bisa lagi melihat dengan jelas. Gejala itu dirasakan Karsan selama satu tahun terakhir. “Hanya bagian kanan saja yang sakit, yang kiri tidak,” urainya.
Setelah didiagnosa oleh tenaga medis, di mata kanan Karsam ternyata terjangkit katarak yang cukup parah. Hingga ke lapisan mata yang paling luar. Meski begitu, Karsam bisa sedikit bersyukur, pasalnya pihak Lapas berencana mengambil tindakan selanjutnya.
Baca Juga: Sidak Lapas Sidoarjo, Kadivpas Dialog dengan Warga Binaan
“Hari ini memang khusus screening saja, untuk pasien yang membutuhkan tindakan lanjutan, kami sudah mengagendakan pada bulan April nanti,” tutur Kabid Pembinaan Lapas Porong Hero Sulistyono.
Hero menjelaskan bahwa screening ini sekaligus untuk mengetahui kondisi beberapa warga binaan yang memiliki masalah kesehatan mata. Pihaknya pun sedang mengupayakan kerja sama dengan para stakeholder untuk pembiayaan dalam rangka tindak lanjut hasil screening.
Baca Juga: BNNK Gresik Gagalkan Pengiriman 3 Kg Ganja di Desa Petiyen Tunggal
“Kami membuka diri kepada pihak swasta, lembaga atau siapa saja yang memiliki program CSR agar bisa digunakan untuk membiayai operasi katarak maupun untuk membelikan kacamata,” terangnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News