SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pertemuan terbatas antara Presiden Joko Widodo dengan Pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang dipimpin Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. tampaknya bakal banyak memberikan perbaikan terhadap nasib para guru. Ketua Umum Pergunu Kiai Asep Saifuddin Chalim mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar dibentuk Komisi Perlindungan Guru untuk melindungi para pahlawan tanpa jasa itu.
“Komisi Perlindungan Guru ini diharapkan dapat menjadi tempat mengadunya para guru terkait dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh mereka dalam melaksanakan tugasnya,” kata Dr H Saifullah, Wakil Sekretaris Rakernas Pergunu yang menjadi salah satu peserta pertemuan Presiden Jokowi dan Pergunu kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (1/3/2020).
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Lalu bagaimana respons Presiden Jokowi terhadap usul pembentukan Komisi Perlindungan Guru? “Respons presiden akan dipertimbangkan,” kata Saifullah.
Saifullah menjelaskan bahwa perlindungan guru itu antara lain terkait dengan perlindungan hukum, perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan profesi dan perlindungan hak cipta.
Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional
“Jangan terjadi lagi kasus-kasus yang mengkriminalisasi guru,” tegasnya. Ia menyontohkan kasus guru SMPN 1 Turi Yogyakarta. Kasus tragedi susur sungai itu menewaskan 10 siswa. Tiga guru jadi tersangka.
“Seharusnya, jangan dulu ditindak polisi tetapi harus melalui sidang etik, sebagaimana amanat UU Guru dan Dosen,” kata Saifullah. “Sidang etik ini yang menentukan apakah masalah tersebut ada unsur pidana atau hanya masalah etik. Jika ada unsur pidana maka kasus tersebut diserahkan ke kepolisian,” katanya.
Menurut dia, Kiai Asep juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi tentang teacherpreneur yang dikembangkan Pergunu. Yang dimaksud teacherpreneur adalah guru mempunyai ketrampilan usaha untuk meningkatkan ekonominya tanpa harus mengganggu profesinya sebagai guru.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
“Jadi guru itu berdaya dalam pengembangan ekonomi,” kata Saifullah sembari memberi contoh Pergunu Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang berbudidaya lele bioflok di Pondok Pesantren Darul Maarif.
Presiden Jokowi sangat mengapresiasi teacherpreneur yang dikembangkan Pergunu. Bahkan saat memberikan sambutan Jokowi juga menyinggung soal teacherpreneur ini. Pantauan BANGSAONLINE.com, dalam pertemuan terbatas itu Presiden Jokowi tampak sangat familiar dengan para pengurus Pergunu. Presiden Jokowi banyak bicara dari hati ke hati, termasuk curhat tentang beberapa hal yang krusial dalam pemerintahan.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Dalam pertemuan terbatas itu, Presiden Jokowi dan Kiai Asep duduk berjejer di depan didampingi Menteri Sekretaris Presiden Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Tampak juga KH As’ad Said Ali, mantan wakil Kepala BIN dan mantan Wakil Ketua Umum PBNU serta penyair dari Madura KH. Zawawi Imron.
Sementara di barisan peserta pertemuan tampak Prof Dr Ojat Darojat, Ketua Panitia Rakernas Pergunu, Aris Adi Leksono, Wakil Ketua, Mohammad Habiburrohman, Bendahara, Dr. H. Saefullah, Wakil Sekretaris, Dr Zakaaria Nurhadi, salah seorang panitia, Fathurrohman, ajudan Kiai Asep, Dr M Nurhasan, Rektor Unesa, dan beberapa tokoh lain. Mereka duduk berjejer bersama para pengurus Pergunu.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. dikukuhkan sebagai guru besar bidang sosiologi oleh UINSA Surabaya, Sabtu, 29 Februari 2020. Presiden Joko Widodo hadir pada acara pengukuhan tersebut.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Presiden Jokowi selain menyampai pidato juga menyampaikan ucapan selamat pertama kepada Kiai Asep. Usai pengukuhan, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan pengurus Pergunu yang dipimpin Kiai Asep di salah satu ruangan Rektorat UINSA Surabaya.
Saat pengukuhan, Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder dermawan menyampaikan pidato ilmiah dengan judul: Model Pendidikan dalam Mengatasi Problematika Masa Kini dan akan Datang (Pada Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet). Kiai Asep selain dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah juga ketua umum Pergunu dan putra salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Chalim. (m mas’ud adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News