Jahe Emprit Trenggalek Mulai Dilirik Pasar Amerika, Karena Corona?

Jahe Emprit Trenggalek Mulai Dilirik Pasar Amerika, Karena Corona? Jahe Putih alias Jahe Emprit atau biasa disebut Jahe Sunti. foto: korangratis

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Jahe emprit atau jahe putih dan jahe sunti kini mulai diminati oleh banyak masyarakat dari berbagai dunia. Pasalnya, varietas jahe emprit yang mempunyai nama ilmiah zingiber officiale ini disebut-sebut mampu sebagai penangkal virus corona.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Agung Sudjatmiko mengatakan bahwa potensi jahe emprit asal Trenggalek saat ini dilirik oleh pasar Amerika Serikat.

Baca Juga: Respons Positif Bupati Trenggalek soal Audiensi Pengembangan Potensi Daerah dan Kemaritiman

Terkait melonjaknya permintaan pasar Amerika akan jahe emprit ini ada kaitannya dengan merebaknya virus corona atau tidak, Agung mengaku tidak mengetahui dengan pasti.

"Apakah ini kebetulan atau karena isu ini (virus Corona, red), tapi yang pasti dengan minum rempah-rempah tubuh kita menjadi lebih baik, kesehatan kita menjadi lebih baik," kata Agung saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/3).

Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?

(Ir. Agung Sudjatmiko, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan)

Ia mengungkapkan, bahwa beberapa waktu yang lalu Pemkab Trenggalek telah kedatangan pembeli jahe emprit asal Amerika.

"Dengan potensi ,itu kami berusaha cari buyer, cari mitra bagaimana bisa diekspor. Dan, alhamdullilah kami sudah ketemu salah satu buyer, pak Franky dari Amerika itu, dan kita sudah komunikasi," jelasnya.

Baca Juga: Bupati Trenggalek akan Beri Keringanan Pajak untuk Investor yang Terapkan Green Bisnis

Menurut Agung, jahe emprit asal Trenggalek itu juga telah melalui uji lab yang dilakukan si pembeli di Amerika. Hasilnya, jahe asal petani Trenggalek dinyatakan lolos uji lab karena tidak memiliki kandungan kimia dan tidak memiliki parasit atau jamur.

Hal ini dikarenakan cara penanaman dan perabukan jahe asal petani Trenggalek ini tidak menggunakan obat-obatan kimia seperti pestisida. Hanya menggunakan pupuk organik.

Metode penanaman seperti itulah yang membuat buyer asal negeri Paman Sam ini tertarik untuk membeli berapa pun hasil produksi jahe yang ada di Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga: Rasional, Madu, Air Zam-Zam dan Kurma Tangkal Virus Corona, Ini Paparan Kiai Asep

"Nah, nanti di bulan Mei atau Juni beliaunya (Franky) ini akan datang ke Trenggalek. Itu dealnya seperti itu," ungkapnya.

Di sampaikan oleh Agung, selain diekspor ke Amerika, produksi jahe emprit asal Trenggalek ini juga akan dikirim ke Singapura dan negara negara Amerika Latin.

"Jadi selain diekspor ke Amerika, pak Franky itu bilang juga akan diekspor ke Singapura dan Amerika Latin," terangnya.

Baca Juga: Kurma Efektif Basmi Virus Corona, Ini Penjelasan Kiai Asep di Depan Ribuan Santri Barunya

Agung menjelaskan, luas lahan rempah-rempah di seluruh Kabupaten Trenggalek kurang lebih 3.500 hektare. Sementara khusus tanaman jahe, memiliki luas lahan 1.000 hektare lebih. Adapun hasil produksi jahe di tahun 2019 yang lalu tercatat 2.359 ton. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO