Komisi D DPRD Jatim Minta Pemkab Jember Segera Keruk Material Bekas Bangunan Ruko Jompo

Komisi D DPRD Jatim Minta Pemkab Jember Segera Keruk Material Bekas Bangunan Ruko Jompo Drs. H. Satib, Anggota Komisi D DPRD Jatim saat meninjau lokasi ambruknya pertokoan Jompo, Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pasca ambruknya kompleks pertokoan jompo di Kabupaten Jember, ada kekhawatiran dari masyarakat akan terjadi luapan air sungai akibat material bangunan yang menutup aliran sungai. Kekhawatiran ini ditanggapi langsung oleh Drs. Satib, Anggota DPRD Provinsi Jatim asal Dapil Jember-Lumajang.

Anggota Komisi D tersebut meminta Pemkab Jember mempercepat pengerukan material bangunan ruko Jompo yang ambles dan menutupi sungai Jompo. Mengingat, kondisi cuaca yang akhir-akhir ini cukup ekstrem dan sering turun hujan.

Baca Juga: Antisipasi Era Digitalisasi, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Kegiatan Produktif

Ia juga kharwatir, sewaktu-waktu sungai meluap sehingga membahayakan permukiman warga yang berdomisili di sekitar bantaran sungai.

"Perlu kiranya pemerintah secepat mungkin melakukan tindakan pengerukan sisa-sisa materian bangunan, yang sampai saat ini masih menghalangi arus air yang melintas di aliran sungai Jompo. Yang kami khawatirkan di saat air membesar, sehingga dapat membahayakan permukiman warga," ujar Satib.

"Menurut warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Jompo, apabila pengerukan material bekas bangunaan ruko Jompo lambat, saat hujan lebat turun, warga menjadi tidak bisa istirahat dan selalu was-was karena takut air sungai meluap dan menggenangi perkampungan warga," kata Satib, Minggu (8/3/2020).

Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi

Selain itu, Satib juga mengkritisi adanya keputusan yang menetapkan amblesnya ruko Jompo Shopping sebagai bencana. "Padahal sejak bulan Oktober 2019, saya sudah memprediksi tidak lama lagi jembatan dan ruko akan ambles, dan nyatanya terjadi," katanya.

"Saya kira masyarakat paham apa arti bencana. Lah dalam persoalan ini kan beda, kita sudah pernah peringatkan. Apabila tidak segera ada tindakan, jalan, ruko dan jembatan akan ambles. Saya sendiri ya agak bingung dengan adanya keputusan dari bupati, yang menyatakan kejadian amblesnya Jompo Shopping sebagai kejadian bencana," ungkap Satib. (yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO