Buah Apel Diserang Mata Ayam, Dinas Pertanian Lakukan Pendampingan Petani

Buah Apel Diserang Mata Ayam, Dinas Pertanian Lakukan Pendampingan Petani Penyakit mata ayam pada apel, dan Kepala Dinas Pertanian Sugeng Pramono.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Penyakit mata ayam dan busuk buah yang menyerang buah apel di wilayah Kota Batu akhir-akhir ini, mendapat perhatian serius Dinas Pertanian Kota Batu.

Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Pramono mengungkapkan, mulai Februari kemarin, pihaknya sudah keliling untuk melakukan pembersihan kebun-kebun apel dibantu Kelompok Tani (poktan) bersama staf dinas.

"Tujuan pembersihan kebun apel itu supaya sanitasi kebun lebih baik dan melakukan pengurangan ranting, supaya sinar matahari bisa lebih banyak masuk. Setelah kebun bersih dan sanitasinya cukup baik, maka kita lakukan penyemprotan agensi hayati dan pemberian PGPR. Setelah satu minggu kita lakukan penyemprotan dengan fungisida dan satu minggu berikutnya kita lakukan pemberian agensi hayati dan PGPR kembali," ujar Sugeng Pramono kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (10/3).

Selain langkah tersebut, Dinas Pertanian juga membuatkan demplot di wilayah yang terserang mata ayam, serta melakukan sosialisasi melalui media elektronik (ATV) dan melalui PPL di masing-masing wilayah. Terakhir, Dinas Pertanian terus melakukan monitoring perkembangan penyakit tersebut.

"Kami juga memberikan brosur yang berisi tiga langkah pencegahan penyakit busuk buah kepada para petani. Caranya antara lain, ambil dan kumpulkan serta timbun buah yang terserang penyakit busuk buah. Kemudian, bersihkan gulma dan pangkas ranting pohon apel yang tidak produktif dan semprotkan fungisida," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan agar petani mulai menerapkan budidaya apel ramah lingkungan dan penambahan pupuk organik dan kapur pada lahannya. Yang terpenting juga penambahan agensia hayati selama seminggu setelah penyemprotan fungisida.

Seperti diberitakan, gara-gara diserang penyakit mata ayam dan busuk buah, harga apel di tingkat petani saat ini antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per Kg. Petani mengeluh karena Break Event Point atau biaya pulang pokoknya saja saat ini Rp 5.000,- per Kg. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO