JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sebagai langkah antisipasi penyebaran Virus Corona COVID-19, RS Siloam (Siloam Hospitals) Jember menerapkan standart precaution atau standar tindakan pencegahan infeksi kepada para pasien, pengunjung, vendor, dokter, bahkan karyawan rumah sakit.
Diketahui sejak 7 Maret 2020 kemarin, standart precaution yang dilakukan, yakni dengan screening suhu tubuh dan mengisi formulir yang harus diisi saat akan masuk ke wilayah rumah sakit.
Baca Juga: Bupati Jember Hadiri HUT ke-12 PT Rolas Nusantara Medika
"Beberapa minggu terakhir, terdapat peningkatan kasus demam dan flu di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Harus diingat bahwa tidak semua kasus demam dan flu adalah COVID-19. Seseorang dinyatakan terdiagnosis COVID-19 hanya pada saat Kementerian Kesehatan memberikan pengumuman tersebut," kata Business Development Head Division Siloam Hospitals Jember, dr. I. Bayu Angga D saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/3/2020).
Ia menjelaskan, untuk langkah antisipasi yang dilakukan rumah sakitnya, diterapkan international best practice dan pembelajaran dari negara-negara lain.
"Serta kami patuh pada proses yang ditetapkan oleh pemerintah secara ketat, antara lain dengan memperketat akses masuk (limitasi akses masuk dan skrining kesehatan sebelum masuk gedung), yang dilakukan di pintu utama dan pintu IGD. isolasi pasien dengan kriteria pemantauan dan pengawasan, serta isolasi dokter dan staf yang terpapar pasien dengan gejala tertentu," ulasnya.
Baca Juga: RSD dr Soebandi Jember Kembangkan Pelayanan Eksekutif
Pria yang akrab dipanggil dokter Bayu ini menjelaskan, langkah screening yang dilakukan, yakni diminta mengisi formulir yang telah disediakan.
"Yakni isinya apakah sedang mengalami batuk, pilek, dan demam, juga apakah dalam waktu beberapa hari terakhir telah bepergian jauh, dan darimana? Atau mungkin pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid. Sebagai sarana kami untuk membantu screening," ulasnya.
Selain itu, juga para pasien ataupun pengunjung juga diperiksa suhu tubuhnya sebagai tambahan informasi. "Pelaksanaan screening ini sejak tanggal 7 Maret kemarin, dan akan kami lakukan selama masih adanya wabah Virus Corona ini. Tentunya sebagai langkah antisipasi," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Kasus Hepatitis Akut, RS dr. Soebandi Bentuk Tim Screening
Dokter Bayu juga menjelaskan, langkah litimasi lainnya yang juga dilakukan, yakni soal penjaga pasien yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit. "Setiap pasien rawat inap hanya boleh dijaga satu orang (keluarga atau rekan). Tidak boleh banyak orang," ujarnya.
Menurutnya, kecemasan dan rumor akan menghambat usaha untuk memerangi penyakit. "Sehingga kami menghimbau masyarakat untuk jangan panik dan jangan mudah terpancing dengan berita tidak resmi. Mari kita bersatu untuk memerangi COVID-19," pangkasnya. (ata/yud/dur)
Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News