SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo membangun Masjid bernama KH Muhammad Hasyim Asyari. Masjid berlantai dua itu didesain bernuansa arsitektur masjid Islam Nusantara, Timur Tengah (Timteng) dan China.
"Masjid yang didirikan PCNU Sidoarjo ini bisa jadi ikon sekaligus Pilot Project untuk PCNU-PCNU se-Indonesia," cetus Ketua PCNU Sidoarjo, KH Maskhun saat Harlah ke-97 NU dan Peletakan Batu Pertama Masjid KH Muhammad Hasyim Asyari, Rabu (11/3).
BACA JUGA:
- Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
- Bagikan Tafsir Al-Jailani, Khofifah Ajak GenZi Jadi Generasi yang Cinta dan Mengamalkan Quran
- PCNU Sidoarjo dan Forwas Gelar Tadarus Jurnalistik, Bahas Beragam Persoalan Kota Delta
- Haramkan Maulidan dan Wayang, Nyali Ustad Wahhabi Ciut soal Miss Universe Asal Saudi
Kata Maskhun, perpaduan konsep masjid Islam Nusantara, Timteng dan China itu merupakan masukan dari instruktur nasional PKPNU. "Sehingga kalau lihat brosurnya, ada yang mengatakan mirip Masjid Cheng Ho, Masjid Demak, dan Masjid Madinah," jlentrehnya.
Luas bangunan masjid tersebut, 42 x 55 meterpersegi. "Ukurannya setengah lapangan bola," imbuh Maskhun.
Masjid tersebut memiliki dua menara. Di bawah menara, terdapat Guest House, untuk ruang istirahat para masyayikh. Tahap awal, pembangunan masjid direncanakan butuh dana sekitar Rp 8,5 miliar.
Masjid itu dibangun di lahan yang bakal dinamakan Pusat Gerakan NU Sidoarjo, Jl Lingkar Timur KM 55 Kompleks Pergudangan SafenLock, Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo. Di kompleks itu, berdiri gedung Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), tiga lantai, dari rencana lima lantai.