Dampak Covid-19 Mulai Dirasakan Petani Bunga di Sidomulyo Kota Batu

Dampak Covid-19 Mulai Dirasakan Petani Bunga di Sidomulyo Kota Batu Sudarto, salah satu pedagang bunga tengah mengemas bunga untuk pengiriman antar kabupaten.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Merebaknya penyebaran virus corona (covid-19) benar-benar memukul para Petani Bunga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sejak awal Maret lalu hingga saat ini, permintaan kiriman bunga dari luar Jawa sementara dihentikan.

"Sejak diumumkan kalau virus corona masuk tanah air, lebih-lebih banyak daerah yang menutup tempat wisata karena penyebaran virus ini semakin meluas, akhirnya banyak daerah khususnya di luar Jawa yang telah menghentikan permintaan pengiriman bunganya," ujar Suharto, Kades Sidomulyo, Senin (16/3).

Suharto menjelaskan, penghentian pengiriman bunga tersebut antara lain ke Kalimantan, Sumatera, Bali, Papua, dan sejumlah pulau lainnya di tanah air. Diakuinya, saat ini para petani hanya melayani pengiriman antar kabupaten dan kota di Jatim, itu pun tidak normal seperti sebelum kasus corona.

"Yang jelas sekarang pasaran bunga sangat lesu. Petani hanya melayani pembelian dari dalam provinsi. Itu pun pembelinya yang datang sendiri ke sini. Semoga ini tidak berlangsung lama," harapnya.

Sudarto, salah seorang petani bunga menuturkan, sejak awal Maret lalu telah terjadi penurunan permintaan bunga berkisar antara 25 persen hingga 30 persen. Bahkan saat ini semakin tidak menentu. Penurunan permintaan itu antara lain dari Kalimantan dan Sumatera.

"Kalau kondisi normal, kami full kiriman. Baik ke Kalimantan, Sumatera, Irian (Papua), dan Bali. Tapi sejak corona sudah masuk Indonesia, pengiriman mengalami penurunan, bahkan kondisinya saat ini semakin tidak stabil," tuturnya. 

Ia menambahkan bahwa biasanya jenis bunga yang paling banyak diminati para konsumen yakni bunga mawar dan pucuk merah. "Biasanya pada hari Minggu pengunjung stan bunga miliknya membeludak, ternyata Minggu kemarin sepi. (asa/ian)