BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi telah dimakamkan. Proses pemakaman pria 53 tahun itu menggunakan protap penanganan Covid-19 di wilayah Kota Blitar.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengatakan, jenazah dimakamkan sekitar pukul 04.45 WIB oleh petugas RSUD Ngudi Waluyo dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Ada dua mobil jenazah dari RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang mengantar ke pemakaman. Pemakaman dilakukan oleh petugas RSUD Ngudi Waluyo dengan SOP sesuai penanganan pasien Covid-19," ungkap Krisna Yekti, Sabtu (4/4/2020).
PDP asal Kecamatan Ponggok ini, meninggal pada Jumat (3/4/2020) sekitar pukul 22.00 WIB. Dia merupakan pejabat di lingkup Kemenag Kota Blitar yang sempat mengikuti pelatihan petugas calon haji 2020 di Asrama Haji Sukolilo pada 9-18 Maret 2020.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dr. Endah Woro Utami mengatakan, pasien masuk ke rumah sakit pada 1 April lalu. Namun, pada 3 April pasien mengalami penurunan kondisi.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Sekitar pukul 10.00 WIB pihak rumah sakit menghubungi pihak keluarga untuk meminta persetujuan pemasangan ventilator. Tetapi pasien menolak, sehingga keluarga tidak berani memberikan persetujuan.
Sekitar pukul 21.49, pihak rumah sakit kembali menghubungi keluarga karena terjadi penurunan kesadaran.
"Kami langsung memberi tahu pihak keluarga begitu kondisi yang bersangkutan mengalami penurunan. Kemudian anak pertama pasien datang ke rumah sakit. Melalui petugas medis, pihak keluarga terus mengikuti perkembangan pasien sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia," tutur Endah Woro Utami. (ina)
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News