KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wabah Covid-19 nyata-nyata telah menjadi pukulan berat bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Namun di sisi lain, wabah Covid-19 justru memunculkan ide-ide dan kreativitas pelaku usaha untuk tetap eksis di tengah guncangan perekonomian.
Pun tak ketinggalan di Kota Kediri, Pemerintah Kota Kediri yang tak ingin laju pereknomian warganya melambat, berupaya untuk membuat roda perekonomian berjalan dengan memesan ribuan masker berbahan tenun ikat dari para pengusaha tenun ikat di Kota Kediri.
Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Kesempatan usaha itu pun tak disia-siakan oleh para penyandang cacat di Kota Kediri. Para difabel yang tergabung dalam Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Kota Kediri mulai memproduksi masker dari kain tenun ikat sejak beberapa waktu terakhir.
Ketua Gerkatin Kota Kediri, Maskurun, mengatakan bahwa sudah semingguan ini usaha yang dikelolanya bersama para penyandang cacat tuna rungu dan folio mulai memproduksi masker.
“Alhamdulillah, ini sudah ada pesanan dari Pegadaian Bojonegoro dan Madiun. Belum banyak sih, baru 30 lusin. Sedang dari Pemerintah Kota Kediri, sampai hari ini belum ada permintaan pesanan. Kapan hari Bu Wali sempat mau pesan APD, tapi sepertinya belum jadi. Mudah-mudahan setelah ini ada pesanan dari Pemkot ya, biar saya dan teman-teman disabilitas bisa tetap jalan ekonominya,” harap perempuan yang akrab disapa Yuyun ini, Kamis (9/4).
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024
Yuyun mengungkapkan, bahan yang digunakan untuk membuat masker adalah sisa kain tenun ikat yang didapat dari usaha konveksinya selama ini.
“Untuk bahan, kami awalnya memang masih memakai kain sisa, karena untuk beli kain tenunnya kami belum mampu. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah bisa beli, karena pesanan juga banyak. Kain sisanya juga sudah habis,” katanya.
Untuk harga, Yuyun mematok harga 7 ribu hingga 10 ribu rupiah. "Tergantung model dan tambahan spon pada maskernya," tambah Yuyun.
Baca Juga: Paguyuban Pendekar Nusantara Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Yuyun mengaku bahwa alasannya membuat masker bukan hanya sekadar aji mumpung, tapi lebih pada kemanusiaan. "Kami tidak ingin hanya menjadi beban pemerintah saja, tapi kami juga ingin berpartisipasi membantu Pemerintah. Di samping itu dengan usaha ini, saya tetap bisa membantu teman-teman disabilitas," pungkasnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News