KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Tak ingin kecolongan penyebaran virus corona yang sudah banyak menjangkit sejumlah daerah di Jawa Timur, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bergerak cepat memantau dan mengecek langsung sejumlah pos mudik dan pelayanan Covid-19.
Ada beberapa pos pantau yang dijaga oleh petugas gabungan Satpol PP kabupaten dan kota serta sejumlah TNI - Polri di sejumlah pos siaga.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL
Pos pertama yang didatangi ali kota adalah Rest Area Tongas. Ia melihat langsung upaya petugas yang sedang menghentikan kendaraan yang melintas. Setiap penumpang dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun kemudian didata sesuai kartu identitas.
Di pos selanjutnya, exit tol Probolinggo Barat, juga ada sejumlah kendaraan pribadi berplat nomor L dan B diberhentikan. Habib Hadi yang malam itu didampingi Kepala Satpol PP Agus Efendi juga memantau pos di Terminal Bayuangga dan Stasiun Probolinggo.
“Di pos-pos ini bisa memfilter data-data yang mana warga kota supaya cepat terdeteksi, langsung dicegat untuk meminimalisir penyebaran COVID 19,” terang Habib Hadi, di sela kegiatannya, Sabtu (11/4) malam.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD
Wali kota juga mengecek jumlah personel dan kesiapannya, termasuk bagaimana konsumsinya selama menjalankan tugas. Diketahui, selain tim lengkap dari Kabupaten Probolinggo, juga ada tambahan di masing-masing titik dari personel Kota Probolinggo.
Tidak hanya itu, Habib Hadi sempat memberikan motivasi dan meminta koordinator agar tidak terlambat memberikan konsumsi. “Nanti akan kami evaluasi, kami perbaiki yang di Tongas dulu lalu exit tol Probolinggo Barat (Muneng), terminal dan stasiun,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu berharap, status Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Probolinggo dapat terkontrol. Menurutnya, kota ini bisa tetap tenang dan kondusif jika ketepatan antisipasi dilakukan dengan cepat.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
Ia pun terus mengimbau kepada pemudik dan RT/RW untuk lebih kooperatif kepada petugas pelayanan kesehatan. “Yang baru datang dari luar kota, lebih bagus dengan sadar diri melaporkan atau memberi tahu pihak kesehatan agar bisa didata dan meminimalisir terjadinya kelalaian. Tanpa partisipasi kami tidak bisa mengetahui aktivitas di masyarakat,” jelasnya.
“Kalau bisa tahan dulu, jangan mudik. Amankan saudaranya di Kota Probolinggo. Lakukan anjuran pemerintah, tetap di rumah saja. Anda pulang bukan berarti tidak sayang keluarga. Justru dengan tidak pulang, inilah bentuk sayang anda kepada keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati menjelaskan, hingga Sabtu (11/4) malam ada dua orang warga kota yang dikarantina, mereka baru datang dari Jakarta dan Sidoarjo.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
“Sementara ini ada dua orang yang dikarantina di homestay Darma (wilayah Kecamatan Mayangan). Fasilitas makan dan minum dimasak di dapur umum oleh Tagana, didistribusi BPBD. Di sana juga ada penjagaan dari aparat keamanan dan gabungan,” jelasnya. (ndi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News