NGAWI, BANGSAONLINE.com - Dengan banyaknya santri dari Temboro yang positif terpapar Covid-19, membuat Pemkab Ngawi melalui gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 bekerja lebih jeli dan mendetail.
Sebab, dari 238 santri dan keluarga dari Ngawi yang sempat pulang dari Ponpes Temboro pada 20 April lalu, ada tiga santri beserta keluarganya yang belum sempat dilakukan rapid test.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
"Kita sedang mewaspadai klaster Temboro karena klaster Temboro ini luar biasa, sehingga kita perlu betul mencermati santri-santri yang pulang dari Temboro," jelas Bupati Ngawi Budi Sulistyono pada awak media.
Hal tersebut terkait dengan 235 santri dan keluarganya yang telah di-tracing dan dilakukan rapid test pada tanggal 22 dan 23 April, ternyata ada 11 santri yang reaktif. Kini 11 santri dari Temboro tersebut sedang menunggu tes swab.
Dan ada satu santri yang dalam kondisi reaktif dari Desa Danguk, Kecamatan Karangjati dijemput keluarganya kembali ke Temboro, dikarenakan dari keluarga tersebut berdomisili di Temboro.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
"Dari petugas kita telah melakukan tracing pada santri maupun keluarganya yang selalu menyertai, dan sebanyak 224 hasilnya negatif," terangnya.
Untuk 11 santri yang reaktif pada tanggal 25 April dilakukan swab kedua. Hal tersebut untuk meyakinkan hasil swab yang akan keluar. "Sampai hari ini (Senin) hasil swab masih kita tunggu. Mudah-mudahan hasilnya membaik," pungkasnya. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News