SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Sumenep tetap pada keputusan awal, yakni menutup destinasi wisata di sejumah lokasi. Hal itu diputuskan melalui rapat koordinasi (rakor) antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), kepala desa, pemilik destinasi wisata, dan instansi.
“Rapat koordinasi, diikuti oleh Polsek Batang-Batang, Polsek Dasuk, Polsek Kota, Kasat Sabhara, Koramil 0827 Sumenep, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Kades Lombang, Kades Semaan, dan camat setempat, diputuskan bahwa tempat wisata tetap ditutup menjelang pesta ketupat 2020,” ungkap Kepala Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumenep, Drs. Bambang Irianto, M.Si., Jumat (29/5/2020).
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Keputusan tetap menutup obyek wisata itu sebagai upaya antisipasi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ia meminta kepada Kapolres, Kodim, maupun Forkopimda, Forkopimka, Kades, dan pemilik wisata untuk memastikan penutupan.
“Kita sudah menjadi maklum bersama, saat lebaran ketupat, warga biasanya berbondong-bondong mendatangi lokasi wisata. Ini yang harus diantisipasi. Makanya dilakukan penjagaan guna menghalau warga untuk tidak berkerumun atau masuk lokasi wisata,” tandasnya.
Semua destinasi wisata harus ditutup tidak boleh ada yang buka, terutama yang harus diwaspadai dan diantisipasi yaitu Pantai Lombang dan Slopeng. Sebab ketika pesta ketupat, sudah menjadi budaya bagi masyarakat luas untuk meramaikan tempat tersebut
Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK
“Inilah kenapa harus ada penjagaan dari aparat keamanan maupun pemilik destinasi wisata di lokasi wisata,” pungkasnya. (aln/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News