Setuju New Normal, Pengasuh PP Wahid Hasyim Bangil Siapkan Protokol Sebelum Santri Balik ke Pondok

Setuju New Normal, Pengasuh PP Wahid Hasyim Bangil Siapkan Protokol Sebelum Santri Balik ke Pondok KH Ahmad Wildan Khoiron, Pengasuh Ponpes Wahid Hasyim, Bangil.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki masa transisi penerapan New Normal, sejumlah pondok (ponpes) yang ada di Kabupaten Pasuruan mulai melakukan persiapan jelang kembalinya para santri ke .

Seperti yang dilakukan Ponpes Wahid Hasyim di Bangil. Pengasuh ponpes tersebut, KH Ahmad Wildan Khoiron menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan protokol kesehatan untuk para santrinya yang akan kembali ke pondok.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Di antaranya, menyiapkan jadwal agar santri tidak datang secara bersamaan. Melainkan secara bergelombang. "Jadi santri balik ke pondok itu shift-shift-an, dan wali santri yang ngantar cukup sampai gerbang, gak boleh masuk ke pondok," terang Gus Wildan, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Ahad (7/6).

Dalam gelombang pertama, ia membatasi santri yang kembali ke pondoknya sebanyak 50 orang. Untuk santri yang lain menunggu tahapan berikutnya.

Selain itu, Gus Wildan juga meminta kepada wali santri untuk karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari, di rumahnya masing-masing. Bahkan, pihaknya juga menyiapkan tim tenaga ahli untuk menyelidiki latar belakang keluarga santrinya masing-masing.

Baca Juga: Ponpes Al Falah Shiddiqiyyah Pasuruan Sembelih 5 Sapi dan 15 Kambing Kurban dari Donatur

"Siapa tahu dari santri kami ada yang mengidap penyakit dalam atau penyakit lainya. Kita kasih ruang khusus untuk santri itu," jelas Gus Wildan yang memiliki 700 santri ini.

Tidak hanya itu, setibanya di pondok, santri juga akan dilakukan rapid atau swab test oleh tim Dinas Kesehatan, kemudian diminta mencuci tangan dan disemprot disinfektan, serta diwajibkan untuk mandi besar. Kemudian, mengganti baju yang sudah dipakai berangkat dari rumah.

Begitu juga untuk kegiatan sehari-hari, seperti belajar harus ada jaga jarak, peralatan makan yang sebelumnya difasilitasi pondok, kini bawa sendiri. Sedangkan untuk tidur, tiap kamar dibatasi maksimal 10-15 santri. "Kami juga melengkapi kamar mandi dengan shower," katanya.

Baca Juga: Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas

Adapun untuk kegiatan belajar, Gus Wildan menyarankan para guru tidak memberikan pelajaran berat kepada santrinya. Gus Wildan juga berharap kepada pemerintah, untuk ikut membantu mengawasi dan memberikan sarana prasarana yang kurang memenuhi protokol kesehatan.

"Yang perlu diperhatikan bersama, bahwa era Pandemi Covid-19 ini bukan berarti bebas seperti suasana normal sedia kala. Tetapi pemerintah tetap mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Misal, pakai masker, physical distancing (jaga jarak), rajin cuci tangan, menjaga kebersihan, dan menjaga pola makan sehat," pungkasnya. (afa/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Santri di Pasuruan Gagalkan Kawanan Pencuri Motor di Pasuruan.':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO