Setuju New Normal, Pengasuh PP Wahid Hasyim Bangil Siapkan Protokol Sebelum Santri Balik ke Pondok

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki masa transisi penerapan New Normal, sejumlah pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kabupaten Pasuruan mulai melakukan persiapan jelang kembalinya para santri ke pesantren.
Seperti yang dilakukan Ponpes Wahid Hasyim di Bangil. Pengasuh ponpes tersebut, KH Ahmad Wildan Khoiron menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan protokol kesehatan untuk para santrinya yang akan kembali ke pondok.
Di antaranya, menyiapkan jadwal agar santri tidak datang secara bersamaan. Melainkan secara bergelombang. "Jadi santri balik ke pondok itu shift-shift-an, dan wali santri yang ngantar cukup sampai gerbang, gak boleh masuk ke pondok," terang Gus Wildan, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Ahad (7/6).
Dalam gelombang pertama, ia membatasi santri yang kembali ke pondoknya sebanyak 50 orang. Untuk santri yang lain menunggu tahapan berikutnya.
BACA JUGA :
Pengasuh Ponpes Dukung Polda Jatim Berantas Narkoba
Perkuat Ekonomi Pesantren, Pengurus BagusS Jatim Gelar Sarasehan dan Silaturahim
Jokowi: Vaksin AstraZeneca akan Digunakan di Lingkungan Pondok Pesantren
Tinjau PP An-Nidhomiyah di Pamekasan, Gubernur Khofifah Minta Hak Korban Segera Diberikan
Selain itu, Gus Wildan juga meminta kepada wali santri untuk karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari, di rumahnya masing-masing. Bahkan, pihaknya juga menyiapkan tim tenaga ahli untuk menyelidiki latar belakang keluarga santrinya masing-masing.
"Siapa tahu dari santri kami ada yang mengidap penyakit dalam atau penyakit lainya. Kita kasih ruang khusus untuk santri itu," jelas Gus Wildan yang memiliki 700 santri ini.
Tidak hanya itu, setibanya di pondok, santri juga akan dilakukan rapid atau swab test oleh tim Dinas Kesehatan, kemudian diminta mencuci tangan dan disemprot disinfektan, serta diwajibkan untuk mandi besar. Kemudian, mengganti baju yang sudah dipakai berangkat dari rumah.
Begitu juga untuk kegiatan sehari-hari, seperti belajar harus ada jaga jarak, peralatan makan yang sebelumnya difasilitasi pondok, kini bawa sendiri. Sedangkan untuk tidur, tiap kamar dibatasi maksimal 10-15 santri. "Kami juga melengkapi kamar mandi dengan shower," katanya.
Adapun untuk kegiatan belajar, Gus Wildan menyarankan para guru pesantren tidak memberikan pelajaran berat kepada santrinya. Gus Wildan juga berharap kepada pemerintah, untuk ikut membantu mengawasi dan memberikan sarana prasarana yang kurang memenuhi protokol kesehatan.
"Yang perlu diperhatikan bersama, bahwa era Pandemi Covid-19 ini bukan berarti bebas seperti suasana normal sedia kala. Tetapi pemerintah tetap mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Misal, pakai masker, physical distancing (jaga jarak), rajin cuci tangan, menjaga kebersihan, dan menjaga pola makan sehat," pungkasnya. (afa/rev)
BERITA POPULER
- Mengerikan! Inilah Kondisi Gus Dur saat Cak Imin Ambil Alih PKB
- Sadis, Tersinggung, Adik Tega Babat Celurit Perut Kakaknya saat Berbuka Puasa
- Bahan Petasan Meledak Saat Dimasak, Sebuah Rumah di Jombang Hancur, Satu Orang Meninggal
- Relawan Bangga Bela Bangsa, Tapi BPOM Serang Vaksin Nusantara, Bagaimana TNI AD?
- Rumah Pengurus Wajib Dipasangi Bendera PDI Perjuangan, Sambut Pileg 2024