Bernilai Ekonomi, Warga Glagahsari Kelola Limbah RPH

Bernilai Ekonomi, Warga Glagahsari Kelola Limbah RPH Salah satu RPH di Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Limbah RPH (rumah potong hewan) dari ternak yang biasa dibuang ke tempat sampah usai proses penyembelihan, ternyata memiliki nilai ekonomi jikalau isi rumen (kotoran sapi dan darah) ternak tersebut dikelola dengan baik. Salah satunya, diolah menjadi kompos dan pakan unggas.

Fakta tersebut dibuktikan oleh kelompok tani dan peternak unggas yang tergabung dalam Bumdes Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Kelompok tersebut berhasil mengelola limbah isi rumen sapi menjadi kompos dan pakan unggas. Kebetulan, di desa mereka ada RPH milik Pemkab Pasuruan yang setiap hari melakukan penyembelihan sapi antara 3-4 ekor di mana limbahnya terbuang begitu saja.

Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Drh. Irianto menjelaskan bahwa pemerintah sudah menjalin kerja sama dengan masyarakat petani dan peternak unggas di Desa Glagahsari, yakni berupa pengelolaan limbah RPH menjadi produk yang bernilai ekonomi serta bisa mengurangi biaya produksi.

"Kegiatan tersebut salah satu tujuan utamanya adalah membantu masyarakat sekitar RPH dalam pengelolaan limbah isi rumen untuk pakan unggas dan kompos sejak 1 tahun silam," jelasnya, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, untuk meringankan biaya dalam pengelolaan limbah, DLH membantu pengangkutan limbah ke tempat pengolahan secara gratis.

"Program ini memang sangat membantu mereka, salah satunya adalah biaya produksi menjadi rendah. Pasalnya untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas dan pertanian, mereka harus mengeluarkan biaya tunai," terang Irianto.

"Rencananya, dinas juga akan melakukan kerja sama dengan beberapa desa di wilayah Pasuruan yang lokasinya dekat dengan RPH terkait pengelolaan limbah," tukasnya. (bib/par/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO