Gegap Gempita, ​Akar Rumput PKB Mojokerto Kompak Dukung Ikbar

Gegap Gempita, ​Akar Rumput PKB Mojokerto Kompak Dukung Ikbar Para kader PKB yang terdiri dari pengurus PAC dan ranting se-kabupaten Mojokerto saat menghadiri acara Istighotsah Kubro dan Silaturahim Akar Rumput Kader PKB Kabupaten Mojokerto Bersama Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Ahad (5/7/2020). foto: MMA/bangsaonline.com

Gus Barra tampak sumringah mendapat dukungan meriah dari kader PKB. Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir itu mengungkapkan bahwa ia saat berada di Mesir pernah menjadi Ketua Dewan Syuro PKB Mesir. Semula, tutur Gus Barra, PKB di Mesir tak ada yang memilih saat pemilu.

“Saat Pemilu PKB di Mesir hanya dapat 1 suara. Karena ketua PKB-nya tak disukai orang,” tuturnya sembari menegaskan bahwa 1 suara itu berasal dari ketua PKB sendiri . Gus Barra dan teman-temannya lalu berinisiatif membesarkan PKB. “Saya biayai sendiri. Saya kerjasama dengan orang Indonesia yang berada di Mesir,” kata Gus Barra.

Ternyata perjuangan Gus Barra dan teman-temannya berhasil. “Pada pemillu PKB menjadi pemenang kedua dua di Mesir,” kata Gus Barra yang tak henti-hentinya mendapat tepuk tangan dari para kader PKB.

Kemenangan PKB di Mesir itu, tutur Gus Barra, mendapat apresiasi DPP PKB. “Saat itu Cak Imin mencari saya di Mesir, tapi saya sudah pulang ke Indonesia,” tutur putra Kiai Asep Saifuddin Chalim itu.

Senada dengan Gus Barra, Kiai Asep Saifuddin Chalim juga menceritakan saat mendirikan PKB di Surabaya. Menurut dia, saat itu ia menjabat ketua PCNU Kota Surabaya. Bahkan ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendeklarasikan PKB di Jakarta ia hadir. Setelah itu ia membentuk tim 9 yang kemudian jadi tim 5.

Nah, tim 5 inilah yang kemudian menyusun kepengurusan PKB Kota Surabaya. “Saya yang menandatangani kepengurusan PKB Surabaya bersama Kiai Haji Mas Nur Branjangan,” tuturnya sembari menegaskan bahwa ia sempat jadi anggota DPRD Kota Surabaya selama 6 bulan, namun kemudian mengundurkan diri karena fokus kepada pendidikan, terutama pondok pesantren.

Kronologi cerita yang diungkap Kiai Asep dan Gus Barra tampak mendapat simpati para kader PKB yang hadir dari berbagai kecamatan itu. Mereka bahkan menyayangkan sikap DPP dan DPC PKB Kabupaten yang mengabaikan jasa Kiai Asep dan Gus Barra, sehingga tak merekom Ikbar. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO