Orang nomor satu di Jatim ini mencontohkan, jika ada seseorang yang perlu dirujuk di RS Covid-19, maka bisa dilihat kebutuhan RIK-nya. Apakah itu RIK biasa atau negative pressure bahkan kebutuhan ICU atau HCU nya. Kemudian dengan sistem ini, maka pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan sesuai kebutuhan pasien tersebut.
Prinsip dari sistem ini menurut Khofifah adanya kecepatan penanganan dan kecepatan pelayanan. Dua hal tersebut sangat berdampak pada kesembuhan pasien.
"Prinsipnya adalah cepat dievakuasi, cepat dilayani, Insya Allah cepat sembuh. Ini adalah pelajaran baik yang kita dapat dari RS Darurat Lapangan di sini. Kecepatan evakuasi, kecepatan pelayanan akan memberikan kecepatan kesembuhan," imbuh Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Sementara itu, untuk operasionalnya, ada operator yang standby 24 jam menerima telepon untuk mencarikan RS yang sedang kosong. Selain itu pasien juga dapat diarahkan ke RS yang sesuai, baik untuk kasus ringan sedang, maupun berat.
One gate referral system ini bersifat real time dan di input oleh setiap rumah sakit, sehingga data yang ada adalah data akurat yang sesuai kondisi masing-masing rumah sakit.
"Dengan one gate referral system ini, harapannya masyarakat di Surabaya Raya yang membutuhkan layanan, sementara 31 rumah sakit rujukan, akan terkonfirmasi sesuai dengan kebutuhan spesifikasinya," pungkas Khofifah.
Turut hadir dalam acara launching sore ini, Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjend. TNI Widodo Iryansyah, Pangkoarmada II Laksda Herru Kusmanto, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dan Gugus Tugas Covid-19 Jatim. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News