Calon Wakil Wali Kota Surabaya Mengerucut ke Mas Uli dan Ning Lia

Calon Wakil Wali Kota Surabaya Mengerucut ke Mas Uli dan Ning Lia Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konstelasi politik Kota Surabaya menjelang Pilwali 2020 semakin jelas. Setidaknya figur kandidat calon wakil wali kota semakin terang.

Setidaknya hal itu merujuk pada hasil Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang menunjukkan untuk wakil mengerucut pada sosok Azrul Ananda (Mas Uli) dan Lia Istifhama (Ning Lia).

Baca Juga: Bawaslu Kota Surabaya Serahkan Laporan Hasil Pengawasan Pilkada 2020 ke Pemkot dan DPRD

"Temuan kita untuk kandidat calon wakil wali kota ini mengerucut pada dua nama, Azrul dan Lia. Elektabilitas Azrul dengan Lia ini beda tipis, Azrul 19,43% sedang Lia 17,06%," urai Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt, Selasa (28/7/2020).

Kemudian lanjut Baihaki, berikutnya disusul Dwi Astutik 13,27%, Dyah Katarina 10,43%, Gunawan 7,58%, Arzeti Bilbina 6,16%, Vinsensius Awey 2,84%, Zahrul Azhar Assad 2,37%, Siti Anggraeni Hapsari 1,90%, dan tidak jawab/tidak tahu sebesar 18,96%.

Menurut Baihaki, tingginya elektabilitas Azrul Ananda karena Presiden Persebaya itu tergolong muda dan berprestasi. Selain itu tak lepas dari sosok ayahnya, yakni Dahlan Iskan, tokoh nasional asal Jawa Timur. Sedangkan Lia, sampai hari ini relawannya terus bergerak di akar rumput. Sebagai keponakan Khofifah Indar Parawansa, Lia juga tak lepas dari sosok Gubernur Jatim tersebut.

Baca Juga: Dilantik Besok Sore, Ini Harapan Warga Surabaya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru

"Kalau melihat persentasenya, elektabilitas Azrul dan Lia meninggalkan nama-nama kandidat lain. Kans wakil sudah mengerucut kedua nama itu. Tinggal keputusan akhir di tangan parpol," imbuh Baihaki.

Baihaki menjelaskan, survei ARCI dilaksanakan sejak 7 juli - 14 Juli 2020 dengan mengambil sampel 400 responden, margin error +/- 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Survei ini tujuannya mengukur elektabilitas bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya, mengukur preferensi pemilih pada Pilkada Surabaya 2020," pungkasnya. (mdr/zar)

Baca Juga: Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO