Jadi Ketua Wantimpres, Sidarto Dikontak Empat Hari Lalu

 Jadi Ketua Wantimpres, Sidarto Dikontak Empat Hari Lalu Sidarto Danusubrata. Foto: vivanews.com

BangsaOnline-Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sidarto Danusubroto, ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Sidarto mengaku baru dihubungi pihak istana empat hari lalu bahwa dia akan menjadi ketua .


"Terus terang sata ditelepon empat hari lalu, saya nggak tahu bagaimananya," kata Sidarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 19 Januari 2015.

Menurut Sidarto, hal yang biasa jika wantimpres kebanyakan berasal dari partai politik. Sebab, bisa digunakan sebagai back up politik.

"Dari wantimpres ini dia butuh back up politik, ormas, back up dari pelopor, TNI/Polri dan sebagainya," lanjutnya.

Sehingga, kata dia, sebenarnya tidak harus berasal dari politisi tetapi bisa berasal dari tokoh agama atau ormas.

Seperti diketahui, hari ini Presiden Joko Widodo akan melantik sembilan orang anggota wantimpres. Beberapa nama yang beredar yang berasal dari kalangan politik adalah Sidharto Danusubrata dari PDI-P, Suharso Monoarfa dari PPP, Jan Darmadi dari Partai Nasdem, Rusdi Kirana dari PKB, Yusuf Kartanegara dari PKPI, dan Subagyo HS dari Hanura.

Sementara, nama lainnya diketahui memiliki kedekatan dengan Jokowi yaitu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibjo, dan dari Nahdatul Ulama Hasyim Muzadi.

Baca Juga: Anggota Tim Ahli Hukum Wantimpres Buka Layanan Konsultasi Gratis di Surabaya

Ada dua nama yang sebelumnya masuk di daftar anggota , namun saat pelantikan tidak ada, yakni mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono dan pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibjo.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan, kedua nama itu awalnya memang masuk dalam daftar anggota . Tapi, akhirnya batal dilantik.

"Di dalam list panjang Pak Hendro masuk. Namun, Pak Hendro juga tidak berkenan karena sudah terlalu lama di pemerintahan," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan.

Sementara itu, batalnya Mooryati jadi anggota , Pratikno mengaku tidak tahu. "Tapi, memang dalam beberapa minggu terakhir ada Ibu Mooryati, tapi tentu Pak Jokowi punya kedekatan emosi dengan beliau," ujar Pratikno.

Untuk menggantikan posisi keduanya, nama Abdul Malik Fajar dan Sri Adiningsih pun dimasukkan. Kata Pratikno, dua nama terakhir bukan orang baru yang masuk dalam daftar anggota . "Jumat sudah diputuskan, setelah itu drafting SK," katanya.

Pratikno menegaskan, anggota yang sudah dilantik itu akan bekerja secara kolektif. Cara bekerjanya, kata dia, dewan akan bersidang bersama melakukan identifikasi hal-hal strategis apa yang akan diberikan ke Presiden. Dalam bekerja, juga didukung oleh tim ahli.

"Jadi, yang paling utama sebuah sistem ada sekjen, untuk mem-backup yang dibutuhkan. Akan ada tim juga untuk mendukung masing-masing dari mereka," kata Pratikno.

Pengangkatan anggota berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6/P/2015. Mereka yang dilantik yakni, Abdul Malik Fajar, Hasyim Muzadi (mantan ketua umum PBNU), Jan Darmadi (Nasdem), M Yusuf Kartanegara (PKPI), Rusdi Kirana (PKB), Sidarto Danusubroto (PDIP), Sri Adiningsih, Subagyo HS (Nasdem), dan Suharso Manoarfa (PPP). 

Sumber: vivanews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO