Gubernur Khofifah pun mengantongi gambaran ideal sistem pusat yang terintegrasi dengan petani, nelayan, distributor, bahkan dengan konsumen antarpropinsi dan perusahaan yang akan memanfaatkan hasil pertanian rakyatnya.
Namun beliau sempat geleng kepala. Ternyata ada gap yang luas antara kecanggihan dan simpelnya tata kelola hasil pertanian di Taiwan dengan keadaan yang ada di Puspa Agro. "Wah ini bakal berat kalau nggak diurus dengan baik," gumam gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.
(Rata-rata bedhak di Puspa Agro tutup. Foto diambil hari ini, Rabu (12/8/2020). Foto: Nanang Fachrurozi/ bangsaonline.com)
Gubernur khofifah yang menyukai hal-hal praktis strategis itu menyimpulkan tiga hal penting dalam pembenahan yang diperlukan Puspa Agro:
Pertama, sistem kerja manajemen yang terintegrasi ke dalam dan keluar dengan petani, kelompok petani dan pasar,
Kedua, tata kelola perusahaan Puspa Agro dengan menggunakan one gate system dengan ditopang aplikasi information technology.
Ketiga, akses jalan dari dan menuju Puspa Agro dari bandara, tol, pelabuhan dan pusat industri agro di seluruh Jawa Timur.
Untuk akses jalan inilah Sang Gubernur yang dijuluki pemimpin perubahan itu, Senin 10 Agustus 2020 lalu berkomunikasi dengan koleganya Menteri PUPR Basuki Hadimulyo secara langsung untuk realisasi terobosannya yg baru yaitu toll Pasar menuju Puspa Agro.
(Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri PURR Basuki Hadimuljono. foto: ist)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News