SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Saat Presiden Soeharto berkuasa, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat kritis dan vokal. Putra pahlawan nasional, KH A. Wahid Hasyim itu bahkan bukan hanya rajin mengeritik, tapi juga dikenal sangat berani terhadap penguasa Orde Baru itu. Akibatnya, ia sering dicekal, tidak boleh ceramah di beberapa tempat.
Namun ketika Pak Harto lengser, ternyata justru kritik-kritik Gus Dur itu yang banyak dikenang. “Saya ketemu Pak Harto bersama Ali Haidar, setelah (Pak Harto) lengser. Yang dikenang Pak Harto justru kritik Gus Dur,” kata Prof Dr KH Imam Ghazali Said, M.A. dalam acara Gergeran Bersama Kiai di BANGSA TV channel youtube.
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
Kenapa? Karena, kata Kiai Imam Ghazali Said, Gus Dur mengeritik dengan humor. Padahal Gus Dur sempat jadi musuh bebuyutan Soeharto.
Kiai Imam Ghazali Said juga mengaku sempat bertanya kepada Soeharto soal upaya menjegal Gus Dur dalam Muktamar NU di Cipasung. Saat Muktamar itu, kroni-kroni Soeharto, melakukan upaya penjegalan terhadap Gus Dur agar cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu tak terpilih lagi sebagai Ketua Umum PBNU. Bahkan saat Presiden Soeharto membuka Muktamar NU, kroni Soeharto sengaja tak memberi tempat kepada Gus Dur agar tak bisa berjabat tangan dengan Presiden Soeharto. Padahal saat itu Gus Dur masih menjabat Ketua Umum PBNU yang notabene tuan rumah.
Gus Dur akhirnya tetap terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, meski para kroni Orde Baru menghadang degan berbagai cara. “Itu saya tanyakan kepada Pak Harto. Apa benar ada upaya (penjegalan). Pak Harto mengaku tak tahu,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang dosen UINSA dan pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Menurut Kiai Imam Gazali Said, Gus Dur tak pernah dendam dan tak pernah mempersoalkan bila menyangkut masalah pribadi. Tapi kalau masalah prinsip, Gus Dur selalu kukuh dan tegas. Karena itu ketika Gus Dur jadi Presiden, lalu ada beberapa kiai yang mau mempertemukan dengan Tomy Soeharto agar putra Soeharto itu mendapat pengampunan soal kasus hukumnya, Gus Dur tak mau.
“Saya dengan Gus Dur sangat marah,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang pernah kuliah di Unversitas Al-Azhar Mesir dan Universitas Khortum Sudan.
Tapi bagaimana pendapat Gus Dur soal nikah lewat internet? Silakan tonton dialog kocak penuh tawa ini dalam acara Gergeran Bersama Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A. di BANGSAONLINE TV channel youtube. (MMA)
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News