Berpakaian Sakera saat Upacara HUT RI, Mahfud MD: Sekarang Anak Tukang Sate Bisa Jadi Jenderal

Berpakaian Sakera saat Upacara HUT RI, Mahfud MD: Sekarang Anak Tukang Sate Bisa Jadi Jenderal Menko Polhukam Mahfud MD saat mengikuti upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI secara virtual di kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Senin (17/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mengikuti upacara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus secara virtual. Menteri asal itu mengikuti upacara HUT ke-17 melalui video conference dari Kantor Kemenko Polhukam bersama jajaran terbatas dan dengan protokol Covid-19 ketat.

Menko Mahfud didampingi Sekretaris Menko, para Deputi, para Staf Ahli dan Staf Khusus. Para staf militer menggunakan pakaian dinas upacara. Sementara menggunakan pakaian khas . Yakni baju Sakera.

Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok

“Indonesia kan bersatu dalam keberagaman, beragam kedaerahan dan keagamaan. Yang bisa ditunjukkan secara fisik, salah satunya dengan busana tradisional. Alhamdulilah, sekarang saya bisa ikut. Ya, saya kan orang , jadi dalam kesempatan baju tradisional ini, saya menggunakan baju khas ini,” ujar Menko dalam keterangan persnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (17/8/2020).

Mahfud menjelaskan makna filosofis pakaian Sakera. Menurut Mahfud, baju khas Pulau Garam ini memiliki makna khusus. Pakain tersebut terdiri dari baju hitam longgar atau pesa’an dan celana hitam longgar atau gomboran.

Baca Juga: Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Yankes Bergerak di Grahadi

Masih menurut Mahfud, warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. “Ini merupakan sifat kerja khas rakyat ,” kata tokoh NU asal yang dikenal dekat dengan Gus Dur itu. “Sedangkan bajunya yang serba longgar melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang ,” jelasnya.

Selain itu, tutur Mahfud, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan. Kemudian kaosnya yang unik dengan motif garis merah putih, memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang dalam menghadapi segala hal.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024

juga menggunakan ikat kepala kain atau odheng. Ujung simpul berbentuk huruf alif, terang Mahfud, penanda keesaan Tuhan dan menunjukkan ketaatan masyarakat yang mayoritas sebagai pemeluk agama Islam.

“Ini baju khas tukang sate , orang semua bangga Indonesia merdeka. Sekarang semua anak, anak tukang sate, anak petani bawang,, karena Indonesia merdeka bisa jadi Jenderal, bisa jadi dokter, profesor, bisa jadi apa saja. Karena itu kita harus terus mensyukuri nikmat kemerdekaan,” terang Mahfud.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Minta Pesawat yang Bisa Mendarat di Matahari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO