Masuk Musim Kemarau, BPBD Kota Batu Waspadai Ancaman Karhutla

Masuk Musim Kemarau, BPBD Kota Batu Waspadai Ancaman Karhutla ?Kegiatan pemadaman api melalui water bombing di Lereng Gunung Arjuno pada tahun 2019. (foto: ist).

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Memasuki musim kemarau, BPBD Kota Batu mewaspadai ancaman karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di dua lokasi yang kerap dilanda karhutla, yakni Lereng Gunung Panderman dan Lereng Arjuna.

"Berdasarkan catatan kami, ada dua lokasi yang sering dilanda kebakaran, yakni Lereng Panderman dan Arjuno. Untuk dua lokasi itu, kami akan pantau secara intensif," ujar Agung Sedayu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (23/8/2020).

Baca Juga: Cegah Agar Atap Sekolah Tak Lagi Ambruk, DPRD Kota Batu Minta Dinas Pendidikan Rutin Turun Lapangan

Khusus Lereng Arjuna, karena termasuk lintas wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang, Pasuruan, dan Mojokerto, maka bila terjadi kebakaran yang besar, BPBD provinsi dan BNPB akan membantu pemadaman seperti tahun lalu.

"Tahun lalu BPBD provinsi dan BNPB mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing. Tentunya itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan Perhutani atau Tahura yang memiliki otoritas wilayah. Basecamp kami biasanya di Pos Perhutani Sumberbrantas karena dekat dengan pos pantau," ungkapnya.

Sementara untuk penanganan ancaman karhutla tahun ini, BPBD Kota Batu sudah mendapat undangan rapat dari Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Kamis (27/8/2020) mendatang. Menurutnya, Dinas Kehutanan Provinsi Jatim juga sudah mulai mengantisipasi kemungkinan harhutla di wilayah Jatim.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kota Bogor 30 Januari 2024, Cenderung Berawan

Khusus di Kota Batu, kata Agung, BPBD akan meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dengan lintas sektoral. Seperti tahun-tahun lalu digelar apel siaga bersama, mengeluarkan imbauan agar lebih berhati-hati dalam memasuki musim kemarau dan selalu monitor bila muncul titik api.

"Saya juga berharap masyarakat dapat menjaga lingkungan, seperti moto kami di BNPB/BPBD 'Kita jaga alam, maka alam akan jaga kita'," pesan Agung.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut di Jawa Timur pada umumnya memiliki kriteria "sangat pendek" hingga "pendek". Selain itu, distribusi Curah Hujan Dasarian II Agustus 2020 di Provinsi Jawa Timur pada umumnya memiliki kriteria "rendah" dan "menengah".

Baca Juga: Wilayah Malang Cenderung Berawan, pada 30 Januari 2024 Menurut BMKG

Curah Hujan Dasarian III Agustus 2020 Provinsi Jawa Timur (deterministik) pada umumnya diperkirakan berkisar kurang dari 50 mm dengan peluang (probabilistik) lebih dari 90 persen.

Beberapa kabupaten di Jatim diminta waspada karena sudah 31-60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan seperti Kabupaten Banyuwangi, Lumajang, Mojokerto, Probolinggo, Sidoarjo, dan Trenggalek. Sedangkan daerah yang sudah lebih dari 60 hari berturut-turut tidak mengalami hujan, yakni Kabupaten Bangkalan, Bondowoso, Pamekasan, dan Sampang. (asa/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO