BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Jawa Timur akhirnya lockdown sejak Minggu (30/8/2020). Lockdown itu menyusul makin bertambahnya santri yang terkonfirmasi positif covid-19. Kini 539 santri terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
"Selama proses karantina, penghuni harus tetap berada di dalam kamar, dan dipisah-pisah dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti selalu pakai masker, jaga jarak, dan menjaga kebersihan," kata Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dr. Benget Saragih, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono - seperti dikutip RRI, mengatakan, puluhan tenaga medis bekerja sejak Minggu, terdiri dari dokter, perawat, psikolog dan sanitarian, yang ditugaskan secara bergantian untuk mempercepat penangan COVID-19, dalam klaster pondok pesantren.
Pemprov Jatim pun langsung turun tangan. Senin (31/8/2020) pagi, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, mewakili Gubernur Jawa Timur, koordinasi dengan berbagai pihak untuk percepatan penanganan covid-19 yang menimpa pondok pesantren tersebut.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
(Salah satu asrama putri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. foto: metrotv)
"Kerja sama antar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan TNI dan Polres serta didorong dari Provinsi sangat dibutuhkan. Semalam Ibu Gubernur menugaskan kami untuk cek dan melakukan koordinasi," kata Heru Tjahjono usai memimpin koordinasi antara Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi dan Pengurus PP Darussalam.
Heru menjelaskan, koordinasi yang dilakukan atas arahan Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam percepatan penanganan Covid-19 yang terjadi di PP. Darussalam, Blokagung.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Menurut Heru, langkah yang dilakukan adalah untuk penetrasi kesiapan, khususnya soal akomodasi dan konsumsi untuk PP Darussalam.
"Ada enam ribu santri proses masih dilakukan swab tinggal nunggu hasil namun demikian konsumsinya harus kita dukung," ujar Heru.
Ia juga memastikan kebutuhan konsumsi terpenuhi. Sebanyak 18 ribu porsi makanan akan didistribusikan selama 14 hari masa karantina. "Dibutuhkan 18.000 porsi makanan untuk sarapan, makan siang, dan malam selama 14 hari masa karantina. Ini semua disiapkan oleh Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, dan TNI," kata Heru.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
(Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono saat kordinasi dengan berbagai pihak di Banyuwangi. foto: ist/ bangsaonline.com)
Heru mengatakan pemenuhan kebutuhan konsumsi sebanyak itu bukan hal mudah. Apalagi makanan harus memenuhi standar kesehatan, yang telah diatur jumlah kalori dan higienisitasnya. Makanan juga harus dikontrol melalui food security.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Karena itu sesuai arahan Ibu Gubernur, Pemprov Jatim, dan Pemkab Banyuwangi, harus memenuhi kebutuhan logistik pondok. Semua pihak bahu membahu membantu penanganan covid-19 di ponpes tersebut," kata Heru.
Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso, menyebutkan selama proses karantina tidak boleh ada orang yang keluar masuk pondok, kecuali tenaga medis dengan tugas dan penanganan khusus.
"Yang terpenting konsumsi para santri ini, nilai, gizi dan kebersihannya. Makanya kita jaga benar," kata Kohar.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan
Seperti dilaporkan BANGSAONLINE.com, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sempat minta maaf karena pengiriman makanan sempat terlambat sehingga beberapa santri kelaparan.
Anas mengajak seluruh warga turut mendoakan kesembuhan para santri. Anas juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan para santri dari ponpes tersebut.
"Mari kita doakan, jangan di-bully. Covid-19 bukan aib, mari kita dukung para santri agar kembali sehat," ujar Anas.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
Pemkab Banyuwangi, lanjut Anas, terus melakukan berbagai langkah penanganan. Di antaranya mendirikan dapur umum berstandar kesehatan, dan mini hospital atau rumah sakit kecil.
"Bahwa sempat ada kendala teknis seperti hari pertama kemarin soal makanan, kami minta maaf karena selain jumlah makanan yang sangat besar, kemarin kami mencari alur distribusi yang pas. Tapi hari ini, perlahan sudah tertangani dengan baik," ungkap Anas.
Jumlah santri di PP Darussalam sekitar 6.000 orang.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News