BangsaOnline-Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad berbincang dengan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko via telepon seluler. Dia membicarakan
soal pengamanan gedung KPK. Abraham mendapat informasi gedung kantornya
bakal digeledah Anggota Bareskrim Mabes Polri, setelah penangkapan Wakil
Ketua KPK, Bambang Widjojanto.
Sambil menelpon, Abraham
terlihat gusar. Dia berjalan ke sana-sini di lantai 3 gedung KPK. Tangan
kirinya yang tak memegang ponsel, dia masukkan ke saku celana kiri.
Percakapan via telepon itu berlangsung sekitar tujuh menit. Sekitar pukul 23.30 Wib, Abraham sudah menutup teleponnya.
Keputusan melindungi gedung diambil setelah pimpinan KPK mendapat
informasi Anggota Bareskrim Mabes Polri yang bersiap menggeledah gedung
KPK. Pimpinan KPK menyetujui Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat
untuk turut mengamankan gedung.
Deputi Pencegahan KPK Johan
Budi Sapto Pribowo mengatakan lembaganya mendapat perlindungan dari
satuan khusus. "KPK di-back up oleh tim pengaman yang jumlahnya cukup
banyak, dan itu bukan dari Polri," katanya, Jumat malam, 23 Januari
2015.
Mabes TNI menyiapkan pasukan untuk mengamankan gedung KPK. Itu sesuai
dengan permintaan Ketua KPK Abraham Samad kepada Panglima TNI Jenderal
Moeldoko.
"Ya, TNI menyiapkan pasukan. Jadi, kita dalam rangka
melindungi KPK supaya tak terjadi gesekan seperti itu. Semua dilaporkan
ke Presiden," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad
Basya kepada Republika Online, Sabtu (24/1).
Menurut
dia, TNI bukan bermaksud mencampuri urusan KPK dan Polri. Kehadiran
prajurit TNI yang mengamankan gedung KPK bertujuan agar tidak terjadi
hal-hal yang tak diinginkan. Karena itu, TNI tidak mencampuri urusan
penegakan hukum yang sedang diproses kedua institusi tersebut.
Hanya
saja, kata dia, TNI merasa ikut tergerak untuk menjaga keutuhan negara.
Pun kalau biasanya polisi meminta bantuan TNI ketika mengamankan, misal
pilkada atau pemilu, pihaknya juga siap. Itu lantaran TNI memandang
Polri maupun KPK sebagai sesama institusi yang perlu dijaga.
"KPK
khawatir dengan polisi, jadi kita ke sana. Bukan melindungi dari
serangan polisi, TNI hanya menjalankan pencegahan. TNI tidak mau gesekan
KPK dan Polri terjadi, itu akan mencemarkan nama baik pemerintah dan
polisis juga," kata Fuad.
Baca Juga: KPK Periksa Bupati Karna di Polres Bondowoso, Sejumlah Nama ini Turut Masuk Jadwal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News