Golkar: SBY Ragu Tapi Benar, Jokowi Ragu Tapi Nabrak UUD

Golkar: SBY Ragu Tapi Benar, Jokowi Ragu Tapi Nabrak UUD Mahasiswa mendemo Presiden Jokowi dengan cara tidur di jalan raya di Sumatera Utara. Foto: merdeka.com

BangsaOnline-Masa kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah lebih dari 100 hari. Bagi Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya, Jokowi harusnya bisa menjalankan pemerintahan dengan tegas. Terlebih, Jokowi menurutnya hanya boleh berbuat demi rakyatnya, bukan berdasarkan bayang-bayang partai politik pengusungnya.


Hal ini yang menurut Tantowi membuat Jokowi ragu-ragu dalam membuat dan mengeluarkan kebijakan. Serta, dia lantas membandingkan sikap ragu Jokowi itu dengan Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sekarang kan jadi ragu. Pak SBY ragu tapi benar. Kalau ini ragu tapi tidak konstitusional, menabrak UU. Kita harapkan setelah 100 hari ada perbaikan, karena rakyat sudah bergejolak karena protes bukan dari KMP tapi dari Jokowers (para pendukung Jokowi pada Pilpres 2014) juga. Presiden enggak perlu takut karena rakyat ada di belakang dia," kata Tantowi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1).

Walaupun begitu, Ketua DPP Partai Golkar itu menilai masih ada hal positif yang dilakukan Jokowi dan patut diacungi jempol. Yakni, dengan memilih Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Contoh kaya Menteri Susi yang enggak pernah terjadi sebelumnya. Saat Bu Susi peringatkan kapal dari Vietnam, China, negara mempertanyakan ini tapi mereka (negara bersangkutan) tidak protes. Justru ini peringatan besar, jangan main-main dengan wilayah Indonesia," puji Tantowi.

Sementara kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumut, Selasa (27/1) diwarnai dengan unjuk rasa. Pendemo menyatakan Jokowi- JK telah gagal dalam 100 hari pemerintahannya.

Unjuk rasa dilakukan sekitar 20 orang dari sejumlah elemen masyarakat, yang didominasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan. Mereka melakukan aksinya di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, sebelum akhirnya pindah ke persimpangan Jalan Putri Hijau dengan Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan Hotel JW Marriott. Akibatnya, lalu lintas di sekitar lokasi menjadi padat merayap.

Para pengunjuk rasa menyatakan, pemerintahan Jokowi- JK mendapatkan rapor merah pada 100 hari pertamanya. Mereka menuntut janji-janji Jokowi di masa kampanye, termasuk pemberantasan korupsi dan mafia migas.

Selain itu, peserta aksi juga meminta semua pejabat yang berasal dari partai politik dipecat. Mereka pun meminta agar harga sembako yang masih melambung tinggi segera diturunkan. "Dukung dalam memberantas korupsi," kata Riki Putra Tanjung, salah seorang pimpinan aksi.

Dalam unjuk rasa itu, pendemo membawa poster besar dengan gambar sosok mirip Jokowi mengenakan hidung panjang dengan tulisan "#JokowiPinokio". Mereka juga memampangkan spanduk yang isinya menyatakan "Jokowi-JK jadi boneka, khianati amanah rakyat".

Bukan hanya itu, pendemo juga sempat melakukan aksi tidur di jalan. Adegan itu melambangkan tidurnya pemerintahan Jokowi-JK dalam 100 hari pertamanya.

Aksi unjuk rasa ini bertepatan dengan transitnya rombongan Presiden Jokowi di Lanud Soewondo, Polonia, Medan. Kepala negara dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Kuala Tanjung, Batubara dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Simalungun, Sumut.

Setelah turun dari pesawat kepresidenan, Jokowi tak lama di Lanud Soewondo. Kepala Negara dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kemudian naik helikopter ke Kuala Tanjung.

Baca Juga: Novel Baswedan Duga Keterkaitan Elite Tertentu dalam Kasus Harun Masiku

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO