LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan menggelar pembinaan secara rutin tiap tahun dengan pendamping poskestren (pos kesehatan pondok pesantren) agar memiliki keyakinan dan bekal untuk menghadapi pandemi Covid-19.
"Pembinaan ini sebagai upaya agar mereka memiliki keyakinan dan punya bekal untuk menghadapi Covid-19 yang belum jelas berakhirnya agar menjadi pondok pesantren (ponpes) tangguh," kata Kepala Dinkes Lamongan, dr. Taufik Hidayat usai memberikan pembinaan pendamping poskestren di Aula Dinkes Lamongan, Kamis (24/9/2020).
Baca Juga: Dinkes Lamongan Gelar Sarasehan Bahas Solusi Mengatasi Kecanduan Game Online dan Gadget
Selain itu, jelas dr. Taufik, juga karena adanya mobilitas dan kerumunan di seluruh pondok pesantren yang berpotensi terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19.
"Dengan adanya potensi tersebut, pondok pesantren kembali dibekali selama 4 hari ini. Walaupun kemarin sudah keliling ke pesantren tangguh, tetapi ini lebih spesifik dibekali dan juga didampingi oleh puskesmas," ujarnya.
Ia menjelaskan, termasuk juga dalam upaya menegakkan protokol kesehatan, melindungi yang berisiko, dan apa yang harus dilakukan jika terdapat santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Kasus DBD di Lamongan Melonjak, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan 3M+
"Sehingga jangan sampai proses pondok pesantren mati karena Covid-19. Tetapi jadikan Covid-19 sebagai ilmu di pondok yang itu menjadi bekal sampai ke depan karena Covid-19 kapan berakhir tak ada yang tahu, jangan sampai muncul lagi klaster pesantren," ucap dr. Taufik.
Ia mengaku, pembinaan dengan pendamping poskestren bukanlah bagian dari respons munculnya klaster santri yang ada di pondok pesantren di Lamongan.
"Sebenarnya penbinaan ini sudah kami lakukan secara rutin sebelum adanya Covid-19. Hanya saja sekarang lebih fokus pada Covid-19," pungkasnya. (qom/zar)
Baca Juga: Gunakan DBHCHT Senilai Rp32 Miliar, Dinkes Lamongan Segera Bangun RSUD Brondong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News