GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pasangan cabup dan cawabup Gresik nomor urut 2, Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah menyapa warga Desa Kemuteran Kecamatan Gresik, Minggu (27/9/2020).
Paslon dengan akronim Niat ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, yang kebanyakan ibu-ibu. Dalam pertemuan yang digelar di balai serba guna, mereka mengeluhkan sejumlah hal di hadapan Gus Yani dan Bu Min. Mulai batu bara dari pelabuhan bongkar muat di PT. Gresik Jasa Tama, air bersih, pelayanan publik seperti e-KTP, perizinan, dan problematika lain yang dihadapi warga Kemuteran.
Baca Juga: Usung Gus Yani-Bu Min Lagi di Pilkada Gresik 2024, PDIP Jajaki Koalisi dengan PPP dan Demokrat
Titik Parwati Hesti, salah satu warga Kemuteran mengungkapkan bahwa warga sangat antusias menyambut Gus Yani dan Bu Min. Terbukti, warga langsung sigap menyambut kedatangan Gus Yani dan Bu Min meski acara dadakan.
"Warga juga spotan iuran untuk beli polo pendem. Kami sangat terharu," ungkapnya.
Hesti juga mengungkapkan, sebelum ke Kemuteran, Bu Min menyapa warga Desa Leran Kecamatan Manyar. "Bu Min cerita, sambutan warga Leran juga luar biasa," terangnya.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Disinggung dengan program yang diusung Niat, yaitu Perubahan Menuju Gresik Baru, Hesti sangat mendukungnya. "Paslon Niat paham betul apa yang akan mereka lakukan untuk mewujudkan Perubahan Menuju Gresik Baru," katanya.
Pada kesempatan ini, Hesti juga mengungkapkan sejumlah keluhan warga Kemuteran terhadap Gus Yani dan Bu Min. Mulai soal problem debu batu bara dari pelabuhan PT. Gresik Jasa Tama selama ini, perizinan, pelayanan masyarakat seperti pembuatan e-KTP.
"Saya contohnya warga Bawean. Kasihan mereka warga Bawean yang mau buat e-KTP harus berlayar ke Gresik kantor Dispendukcapil. Belum lagi antrenya. Masya Allah," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Selain itu, tambah Hesti, perizinan yang dirasakan sangat berbelit. "Perizinan yang kami rasakan sendiri masih berbelit. Buat PT berliku-likunya," ungkapnya.
"Juga tak kalah penting, masalah air bersih. Sebab, air PDAM sangat sulit dirasakan warga Kemuteran," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News