Malahayati, Jadikan Hobi 'Floral Wreath' Lahan Bisnis Prospektif Saat Pandemi

Malahayati, Jadikan Hobi Malahayati saat mengerjakan pesanan pelanggannya yang datang dari seluruh negeri. (foto: ist.)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dia bukan Malahayati, salah seorang perempuan pejuang dari Kesultanan Aceh yang hidup sekitar tahun 1530 M. Tapi tekad dan semangat Malahayati asal Kediri ini, juga luar biasa seperti Malahayati pejuang asal Aceh itu.

Mengenali bakat diri, bukanlah hal mustahil bagi setiap orang. Terlebih jika mampu menggali potensi, dengan menekuni hobi yang bisa menjadi lahan bisnis prospektif, maka ini dapat dioptimalkan sehingga menghasilkan peningkatan ekonomi keluarga.

Kondisi inilah, yang dijalani Malahayati, pengrajin aneka hiasan rumah 'Floral Wreath' asal Dusun Tepus, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Perempuan cantik berhijab, yang memiliki kreativitas tinggi itu tak menyangka, jika aneka kreasinya yang diawali dari kegemaran membuat kerajinan tangan, berhasil diminati masyarakat di Indonesia.

"Konsumen produk kerajinan tangan ini merata di seluruh tanah air, mulai dari Aceh hingga Papua," kata pengrajin hiasan rumah, di Jalan Soekarno-Hatta I Gang Flamboyan, Dusun Tepus, Desa Sukorejo, Rabu (7/10).

Di tengah masa pandemi Virus Corona, usaha yang dirintis Malahayati sejak beberapa tahun terakhir terus melesat. Hingga memiliki toko online bernama 'Peppermint'. Hal itu juga diperkuat keberadaan akun instagram miliknya yang dibuat pada tahun 2015. Media sosial ini digunakannya sebagai sarana memperluas jaringan pemasaran di penjuru Nusantara.

Menurut Malahayati, bisnis kerajinannya ini bermula ketika ia membuat hiasan rumah dari bahan akar-akaran, yang ditambahkan beberapa bunga warna-warni. Setelah semua selesai, lalu hasilnya difoto dan diunggah ke media sosial. Alhasil, banyak temannya yang suka dan memesan beragam kreasi hiasannya.

Malahayati mengatakan, ketika masa pandemi Covid-19 sekarang, permintaan produknya tak pernah sepi, baik konsumen dari dalam Kediri maupun luar kota. Mereka bisa memilih berbagai jenis produk sesuai keinginan, ukuran, dan macam aksesoris.

Perempuan yang berprofesi sebagai apoteker in, mengaku, ketekunannya pada hobi ini bisa dikatakan bukanlah bisnis sampingan. Sebab, sembari bekerja di bidangnya, ia tetap bisa berkarya, sehingga keduanya berjalan beriringan.

Dengan demikian, hasil yang diperoleh dari bisnis hiasan rumah tersebut dapat dipakai menambah pendapatan keluarga, misalnya buat jalan-jalan dengan anak, ataupun keperluan lain.

"Selama Pandemi Covid-19 memang hasilnya tidak seperti normal. Pendapatan pada bulan normal, bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta rupiah per bulan. Lalu, kalau omzet saat Hari Raya Idul Fitri, nominalnya bisa mencapai belasan juta rupiah. Sedangkan selama pandemi Covid ini ya tidak sampai angka itu, karena omzetnya turun. Tapi, alhamdulillah masih ada pesanan dari konsumen," katanya.

Mengenai harga jual, ibu tiga anak ini mengemukakan, patokan harganya relatif terjangkau antara Rp 175 ribu hingga Rp 450 ribu Rupiah. Penetapan harga ini, tergantung dari pilihan model yang diminta konsumen, tingkat kesulitan, dan ragam bahan yang dipakai. Pada umumnya, alat dan bahan yang digunakan pada kerajinan tangan ini di antaramya aneka jenis bunga, pita beragam warna, gunting, lem tembak, dan akar-akaran.

Sampai sekarang, berbagai produk karya Malahayati diproduksi secara mandiri. Hal ini karena semua pesanan, bisa dipenuhi dengan tangannya sendiri. Namun, ke depan, untuk mengenalkan bakatnya ini, ia berniat membuka kelas pelatihan bagi masyarakat, terutama saat Pandemi Covid sekarang banyak generasi muda atau pasangan baru menikah yang gemar menghias rumah dan ini bisa dijadikan ladang bisnis menjanjikan. (uji/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO