SUMENEP, BANGSAONLIE.com - Satu per satu korban pemotongan bantuan stimulan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Kambingan, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep mulai buka suara. Mereka mengakui bantuan tersebut telah dipotong oleh koordinator penyalur bantuan.
Sebut saja Budiman, warga Kambingan Timur, Kecamatan Seronggi. Ia mengatakan hanya menerima bantuan berupa barang saja, yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah yang akan diperbaiki.
Baca Juga: Polres Sumenep Hentikan Proses Penyidikan Dugaan Pungli Kenaikan Pangkat PNS, ini Alasannya
“Namun setelah barang-barang atau material telah diambil, tahu-tahu dan ternyata katanya barang yang kami ambil telah melebihi barang yang telah dibutuhkan. Padahal, kami ambil barang ke toko milik Yanto sesuai dengan kebutuhan yang kami butuhkan, dan masih ada uang tersisa di toko itu,” ungkapnya.
Menurutnya, seharunya bantuan yang didapat sebesar Rp 17.500.000. Namun, bantuan barang yang diterima tak sampai nominal tersebut, karena tanpa perhitungan yang jelas dan tidak transparan. Termasuk uang ongkos tukang yang dijanjikan pemerintah, ternyata tidak ada alias tidak diberikan.
“Kami sudah meminta uang sebesar yang dijanjikan, tapi katanya uang itu sudah tidak ada dan sudah habis terbelanjakan ke toko dia yang punya. Kami merasa kaget kok tahu-tahu uang itu sudah habis. Padahal kami menghitungnya, uang kami masih ada sisa. Ini kan namanya pengelola yang sekaligus koordinator tidak transparan,” bebernya.
Baca Juga: Soal Pungli, Disdik Sumenep Anggap Selesai, Inspektorat Pastikan Kasusnya Lanjut Terus
Sementara Yanto, Koordinator Lapangan di Desa Kambingan, Kemacatan Saronggi mengiyakan bahwa uang itu memang sudah habis untuk belanja kebutuhan perbaikan rumah yang sudah sesuai dengan belanjaan.
"Uang yang dibantu untuk memperbaiki rumah sebesar Rp 17.500.000 sudah habis untuk belanja kebutuhan perbaikan rumah tersebut," terangnya.
"Dan lagian, mereka penerima bantuan itu sebelumnya mempunyai utang yang harus dibayar dan saya juga sudah mengitungnya berapa utangnya, dan berapa jumlah belanjaannya. Dan jika ditotal ya sudah habis dan lunas yang dipotong dengan utang dia," ungkapnya. (aln/ian)
Baca Juga: Disdik Sumenep Sudah Mediasi Kasus Pungli Oknum Pengawas SD, Inspektorat Bantah Beri Perintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News