BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPRD Bangkalan, Selasa (13/10/2020). Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Trunojoyo Bergerak ini disambut dengan lantunan Asmaul Husna dari Polwan Polres Bangkalan, begitu tiba di Gedung DPRD Bangkalan.
"Kami di sini sebagai menyambung lidah rakyat. Karena banyak pasal penindasan dalam pengesahan Omnibus Law itu," seru salah satu orator aksi.
BACA JUGA:
- Peroleh 7 Kursi DPRD, PDIP 'Pede' Usung Mahfud sebagai Cabup Bangkalan di Pilkada 2024
- Ini Caleg yang Diprediksi Lolos Sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan Periode 2024-2029
- Wow, Partisipasi Pemilih di Bangkalan pada Pemilu 2024 Capai 98,09%, PKB Pastikan Jatah Ketua DPRD
- Curiga Ada Permainan Suara, Sekretariat PPK Labang Bangkalan Digeruduk Massa
Setelah berhasil masuk ke Gedung DPRD Bangkalan, peserta aksi kemudian meminta untuk dapat disambungkan langsung dengan Pimpinan DPR RI, bahkan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Sambungkan kami dengan Puan Maharani pak, kalau bisa dengan Pak Jokowi yang ada di sana," ungkap orator tersebut di ruang paripurna DPRD Bangkalan.
Menanggapi permintaan tersebut, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad mengaku dirinya tidak bisa menyambungkan langsung dengan pimpinan DPR RI. "Kalau mau disambungkan dengan Puan Maharani saya tidak bisa. Saya tidak kenal dan tidak punya nomer teleponnya," ujarnya.
Namun Fahad kemudian memberikan alternatif dengan menyambungkan massa aksi ke anggota DPR RI dari Kabupaten Bangkalan, Syafiuddin Asmoro, melalui virtual meeting.