BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja kembali dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPRD Bangkalan, Selasa (13/10/2020). Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Trunojoyo Bergerak ini disambut dengan lantunan Asmaul Husna dari Polwan Polres Bangkalan, begitu tiba di Gedung DPRD Bangkalan.
"Kami di sini sebagai menyambung lidah rakyat. Karena banyak pasal penindasan dalam pengesahan Omnibus Law itu," seru salah satu orator aksi.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
Setelah berhasil masuk ke Gedung DPRD Bangkalan, peserta aksi kemudian meminta untuk dapat disambungkan langsung dengan Pimpinan DPR RI, bahkan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Sambungkan kami dengan Puan Maharani pak, kalau bisa dengan Pak Jokowi yang ada di sana," ungkap orator tersebut di ruang paripurna DPRD Bangkalan.
Menanggapi permintaan tersebut, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad mengaku dirinya tidak bisa menyambungkan langsung dengan pimpinan DPR RI. "Kalau mau disambungkan dengan Puan Maharani saya tidak bisa. Saya tidak kenal dan tidak punya nomer teleponnya," ujarnya.
Baca Juga: Sosialisasi Ekowisata, Universitas Trunojoyo Madura Gandeng Pokdarwis
Namun Fahad kemudian memberikan alternatif dengan menyambungkan massa aksi ke anggota DPR RI dari Kabupaten Bangkalan, Syafiuddin Asmoro, melalui virtual meeting.
(H. Syafiuddin berdialog dengan mahasiswa melalui virtual meeting)
Baca Juga: Ketua Komisi B DPRD Bangkalan: Pemotongan Kapal Ilegal Berdampak Buruk ke Warga dan PAD
Di hadapan para mahasiswa, H. Syafiuddin yang merupakan anggota Komisi V DPR RI mengapresiasi aksi yang berjalan damai dan aman. Ia berjanji akan memperjuangkan tuntutan para mahasiswa.
"Tuntutan mahasiwa akan diusulkan kepada Fraksi PKB lewat mekanisme partai," pungkasnya. (ida/uzi/rev)
Foto 2
Baca Juga: Anggota Dewan ini Ungkap Sulitnya Urus Perizinan Usaha di Bangkalan
H.Syafiuddin ,S.Sos anggota DPR RI saat menwmu aksi demo secara virtual,Selasa (13/9/2020)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News