NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Waduk Semantok di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk dibangun untuk menampung air hujan agar bisa digunakan petani mengairi sawah. Namun, belum juga selesai dibangun, para petani sudah khawatir Waduk Semantok bisa memenuhi kebutuhan air petani.
Hal ini disampaikan Ketua Forum Peduli Sumber Daya Air (FPSDA), Kuswodono, sekaligus penggagas dan pengusul bendungan/waduk Semantok. "Saya masih belum yakin, apakah fungsi waduk nantinya bisa optimal untuk mengaliri sawah petani," kata Kuswodono, kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (18/10).
Baca Juga: Dorong Petani Sejahtera dengan Pupuk Organik Cair, Paslon Muhibbin-Aushaf Gelar 'Sambang Tani'
Menurutnya, ada yang kurang dari bentuk awal agar air Waduk Semantok bisa dialirkan ke penampung Induk Widas Utara. Yakni, belum adanya tembusan air waduk ke penampung Induk Widas Utara.
"Saya kasih tahu, bahwa penampung Induk Widas Utara merupakan sungai yang mengaliri 3.242 hektare sawah petani. Jika sampai kering, jelas fungsi Waduk Semantok tidak sesuai harapan petani," tegasnya.
Dijelaskan Kuswodono, penampung Induk Widas Utara sangat dibutuhkan oleh petani di 24 desa 3 kecamatan, yaitu Rejoso, Gundang, dan sebagian Tanjung Anom.
Baca Juga: Ciptakan Nganjuk Adaptif dan Inovatif, Aushaf Fajr Dorong Peran Pemuda
"Saya sudah buat rancangan gambar tahun 2008, tapi hingga saat ini masih belum terlihat saluran dari (Waduk Semantok, red) menuju penampung Induk Widas Utara," keluh Kuswodono.
Hal senada juga disampaikan Ketua HIPA Rejoso, Marsono. Ia berharap agar penampung Induk Widas Utara nantinya bisa dialiri air langsung dari Waduk Semantok. "Saya hanya meminta agar Induk Widas Utara jangan sampai kering, setelah Waduk Semantok selesai dibuat," tegas Marsono.
Petani Desa Campur, Kecamatan Gondang, Hartono, juga mengingatkan agar Induk Widas Utara tidak sampai mengalami kering air.
Baca Juga: Komunitas Petani Brambang Nganjuk Deklarasi Dukungan untuk Aushaf Fajr Jadi Calon Bupati
"Saya termasuk salah satu dari petani yang terdampak. Saya ingin apa yang sudah digagas awal supaya bisa dikabulkan. Sebab petani pada MT (masa tanam, red) 2 dan MT 3 yang dibutuhkan hanya air. Jika pada MT 3 seperti saat ini, air merupakan kebutuhan yang mendesak. Padahal aliran Widas Utara yang seharusnya bisa mengairi sawah, tidak sampai ke lahan pertanian," tandas Hartono.
"Saya ingin dengan dibangunnya Waduk Semantok, maka air bisa sampai di lahan petani di Gondang," pinta Hartono.
Hartono mengungkapkan kondisi saat MT 3 seperti saat ini ini, daerah terdekat waduk saja sudah kesulitan air. Mereka adalah petani di Kecamatan Rejoso bagian Utara. (bam/rev)
Baca Juga: Disperta Nganjuk Berikan Bantuan Motor Roda Tiga untuk Kelompok Tani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News