GRESIK, BANGSAONLINE.com - Masih banyaknya masyarakat Kabupaten Gresik yang bekerja di sektor industri berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) namun belum mengantongi izin, direspons Cabup dan Cawabup Nomor Urut 1, Moh. Qosim dan Asluchul Alif.
Paslon dengan akronim "QA" ini berjanji membantu kebutuhan UMKM, baik terkait perizinan, pembinaan, pendanaan, hingga pemasaran produk UKM, apabila terpilih sebagai bupati dan wakil bupati pada Pilbup Gresik 2020.
Baca Juga: Pemdes Sembunganyar Gresik Kembangkan Usaha BUMDes untuk Geliatkan Ekonomi Masyarakat
Tercatat, hingga saat ini sedikitnya ada 178 ribu UMKM tersebar di 18 kecamatan s- Kabupaten Gresik yang bergerak dalam pembuatan produk khas Gresik, mulai makanan, minuman, souvenir, dan kerajinan tangan lain.
Menurut Alif perlu ada sinkronisasi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dalam pengurusan izin di tingkat birokrasi. Sinkronisasi itu dapat membuat perkembangan UMKM semakin pesat.
"Jadi, tidak hanya Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), juga ada peran dari Dinas Perizinan dan pihak OPD terkait lain agar UMKM bisa lebih maju dan berkembang," kata Alif saat bertemu pelaku UMKM di Kafe Majapahit, Minggu (18/10/2020), malam.
Baca Juga: Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Masyarakat Minta Kejari Gresik Bongkar Penikmat Korupsi Hibah UMKM
Nantinya, lanjut Alif, UMKM yang ada di Kabupaten Gresik akan secara bergantian dipromosikan untuk membantu pemasaran mereka. Tidak hanya ke kalangan masyarakat Gresik, namun juga ke level regional dan nasional melalui marketplace dan virtual.
Alif menjelaskan bahwa pasangan QA mempunyai program unggulan untuk mendukung usaha warga. Salah satunya, menyiapkan Kartu UMKM Bangkit. Kartu ini membantu para pelaku usaha memiliki izin, serta membantu permodalan dan pemasaran.
"Kenapa harus pakai kartu? Karena data pelaku usaha akan tersistem dan jelas. Sehingga bantuan dari pemerintah daerah terukur dan sesuai dengan kebutuhan warga," jelasnya.
Baca Juga: Kepala Desa di Benjeng Ngaku Diusir Siska saat Perjuangkan Warga Terbelit Utang Koperasi
(POLLING PILKADA GRESIK: Ayo Vote Cabup-Cawabup Pilihanmu)
Selain itu, pihaknya akan mewajibkan toko modern atau waralaba menjual produk-produk unggulan warga Gresik.
"Nantinya, pelaku UMKM diberi pelatihan dan pendampingan. Agar produk yang dijual memiliki kualitas dan punya brand. Kami berharap UMKM bisa meningkat menjadi Perseroan Terbatas atau PT. Jadi kalau jualan pentol tak lagi satuan atau bijian. Sudah 1 plastik atau lebih," imbuhnya.
Baca Juga: Cagak Agung Gresik Jadi Percontohan Desa Berdaya di Jatim
Sementara dalam kesempatan ini, Moh. Qosim meminta agar para pendukungnya tetap mengedepankan sopan santun dalam segala hal. Tak terkecuali dalam berkampanye program-program QA. "Jangan sampai politik menghalalkan segala cara. Mari secara bersama-sama memajukan Gresik," ajaknya.
Dalam pertemuan itu, Qosim-Alif juga memberikan para pelaku UMKM untuk menyampaikan pertanyaan dan keluhan. Nurlaili, pedagang pentol asal Kecamatan Bungah, mengaku membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
"Saya punya usaha rumahan berupa pentol, pak. Tapi kendalanya saya kurang modal. Jika bapak terpilih, apa program yang dilakukan untuk kami," kata Nurlaili kepada Qosim dan Alif.
Baca Juga: Korupsi Hibah UMKM Gresik, Direktur YLBH FT Pertanyakan Status Siska dan Joko
Warga lainnya, Lilik asal Desa Cangga'an Kecamatan Ujungpangkah mengungkapkan, di desanya banyak sekali tanaman gadung. Oleh warga, tumbuhan berumbi ini kemudian dijadikan keripik gadung. "Tapi kami kesulitan pada pemasaran. Sehingga harga jualnya murah," katanya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News