PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Beredar informasi adanya warga Pamekasan bernama Ahmad Mono (62), yang saat ini sedang terlantar di Kota Medan, Sumatera Utara. Ahmad Mono harus hidup terlunta-lunta setelah memutuskan merantau sejak 40 tahun lalu.
Ia selama ini tinggal di area kuburan di Kota Medan, karena tidak mampu untuk menyewa rumah, bahkan untuk makan sehari-hari saja sangat kesulitan.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Kabar menyedihkan tersebut menyebar di facebook, grup whatsapp, dan youtube. Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Budi Cahyono, salah seorang relawan yang menerima kabar langsung dari relawan Kota Medan.
Budi mengungkapkan, bahwa Ahmad Mono yang akrab dipanggil Paong merupakan warga Desa Gurem Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan. Pria ini sudah merantau selama 40 tahun dan belum pernah pulang.
"Kabarnya berangkat dengan temannya dan berjualan gantungan kunci di sana," tutur Ketua FRPB Kabupaten Pamekasan tersebut, Minggu (01/11/20).
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman relawan di Medan dan pihak terkait untuk mengklarifikasi dan mengonfirmasi informasi keberadaan Ahmad Mono tersebut. Ternyata memang benar yang bersangkutan warga Kelurahan Parteker Kabupaten Pamekasan, yang pergi merantau 40 tahun yang lalu," katanya kepada BANGSAONLINE.com.
Pihaknya bersama tim relawan akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan keluarga, juga dinas sosial serta tim gugus tugas covid-19 untuk memulangkan Paong, karena kondisinya sangat memprihatinkan.
“Kami tidak ingin kepulangan Paong dari Medan justru dari pihak keluarga tidak mau menerima kedatangannya,” pungkasnya. (yen/rev)
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News