>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A.. Kirim WA ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<
Pertanyaan:
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Assalamualaikum. Wr. Wb. Pak, saya mau tanya masalah idah. Saya sudah pisah sama suami selama 8 bulan berjalan mau masuk 9 bulan. Selama itu saya bekerja meskipun masih masa idah. Sekarang saya mau nikah lagi, tapi nikah sirri. Yang saya tanyakan apakah saya harus idah lagi apa tidak pak. Makasih. (Fulanah, Gresik).
Jawaban:
Wa alaikumus salam wr. wb.
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Harus diketahui dulu, apakah status nikah ibu melalui proses yang dicatat di KUA? Jika status nikah ibu tercatat di KUA, maka perceraian ibu dianggap sah jika berdasarkan putusan Pengadilan Agama.
Iddah ibu selama 3 kali suci terhitung sejak tanggal putusan PA. Jadi iddah ibu tidak dengan hitungan bulan.
Pisah fisik selama 8 bulan --selama belum ada ucapan cerai dari suami--, maka ibu masih berstatus istri sah dari suami.
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Ini berkonsekuensi ibu TIDAK BOLEH kawin dengan pria lain, baik dengan cara sirri maupun nikah yang dicatat di KUA. Demikian, wallahu a'lam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News