Mengejutkan, Survei Cabup Mojokerto: Ikfina-Barra 59,2%, Pung-Titik 17,1%, Yoko-Nisa 16,7%

Mengejutkan, Survei Cabup Mojokerto: Ikfina-Barra 59,2%, Pung-Titik 17,1%, Yoko-Nisa 16,7% Foto/grafis: bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - The Republic Institute merilis hasil survei tentang popularitas dan elektabilitas calon bupati dan wakil bupati Mojokerto. Hasilnya mengejutkan. Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor 1 Ikfina Fahmawati-Muhammad Al-Barra (Gus Barra) sangat tinggi, yaitu 59,2%. Lalu disusul paslon nomor urut 3 Pungkasiadi-Titik Mas’udah 17,1%, dan paslon nomor urut 2 Yoko Priyono-Choirunnisa 16,7%. Sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan sebanyak 7% .

“Kami sendiri dari lembaga juga terkejut,” kata Sufyanto, Founder The Republic Institute kepada BANGSAONLINE.com, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Ikbar Bubar! Bupati Ikfina-Wabup Gus Bara Pecah, Jargon Ganti “Baru 2024”

Sufyanto menjelaskan, elektabilitas pasangan Ikfina-Gus Barra (Ikbar) tinggi akibat ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintah Kabupaten Mojokerto sangat tinggi, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Baik Pungkasiadi maupun Yoko Priyono memang pejabat Pemkab Mojokerto. Pungkasiadi yang akrab disapa Pung adalah Wakil Bupati Mojokerto yang kemudian menjabat sebagai Bupati Mojokerto. Sedang Yoko Priyono adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto, sebelum akhirnya mencanlonkan diri sebagai bupati.

Ketidakpuasan publik itu berimbas besar, terutama pada sektor lapangan kerja. “Banyak pengangguran,” kata Sufyanto menjelaskan salah satu penyebabnya. Padahal, pada masa pandemi Covid-19, masyarakat sangat susah secara ekonomi.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Paripurna Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Publik, kata doktor alumnus Unair itu, lalu mencari pemimpin alternatif yang dianggap bisa memberi jalan keluar. Tumpuannya kepada Ikbar, lebih-lebih para milenial. “Mayoirtas milenial ke Gus Barra,” terang Sufyanto.

(Ikfina Fahmawati (kanan), Cak Sodiq (tengah), penyanyi dangdut koplo dan Muhammad Al-Barra (Gus Barra (kiri). Foto: bangsaonline.com)      

Baca Juga: Siapkan Dana Pribadi, Kiai Asep Dirikan Wantimbup untuk Mojokerto Maju, Adil, dan Makmur

Bukankah Pungkasiadi incumbent yang biasanya memiliki tingkat elektabilitas tinggi? Sufyanto menjelaskan bahwa Pungkasiadi menjabat bupati di tengah jalan, sehingga pengaruhnya belum signifikan. Begitu juga program kerjanya belum bisa dirasakan masyarakat.

Menurut Sufyanto, justru program Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) yang masih dirasakan masyarakat, meski ia kini tersandung kasus. “Karena pembangunan infrastruktur meluas saat Pak MKP menjadi bupati,” kata Sufyanto. Karena itu, kata Sufyanto, MKP masih memiliki basis dukungan hingga sekarang.

Pendukung MKP ini, tutur Sufyanto, kini berlabuh ke Ikfina, istri MKP. Karena itu, pasangan nomor 1 dengan akronim Ikbar (Ikfina-Gus Barra) itu unggul.

Baca Juga: KPU Mojokerto Tetapkan Ikfina-Gus Barra Sebagai Paslon Terpilih

Lalu kelompok mana basis pendukung Pungkasiadi dan Yoko Priyono? Menurut Sufiyanto, basis utama pendukung Pungkasiadi adalah para kepala desa, terutama di Mojokerto bagian utara. “Kalau ASN semua ke Pak Yoko, karena beliau ini orang birokrasi (birokrat) lama,” katanya.

Menurut Sufyanto, The Republic Institute melakukan survei perilaku memilih di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 5-18 Oktober 2020, dengan jumlah responden sebanyak 800 pemilih dan margin of error yaitu 3,2%.

“Teknik sampling survei yaitu dengan multistage random sampling, di mana sampel dipilih secara berjenjang dari tingkat kecamatan, desa, RT, RW sampai KK, sehingga dengan teknik ini semua pemilih di Kabupaten Mojokerto memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden penelitian,” ujar Sufyanto.

Baca Juga: Malam ini, KPU Mojokerto Tetapkan Pasangan Calon Terpilih

(Pungkasiadi (bermasker hijau nomor dua dari kiri) dan Titik Mas'udah (baju putih paling kiri) saat menerima rekom dari Ketua DPW PKB A Halim Iskandar. Foto: ist) 

Nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Mojokerto semuanya dicek terkait popularitas, liketabilitas dan elektabilitasnya. Dari hasil penelitian tampak bahwa popularitas tertinggi masih dipegang dokter Ikfina Fahmawati sebesar 92.3%, Kemudian tokoh milenial Muhammad Al-Barra (Gus Barra) 69.5%, dilanjut Yoko Priyono 62.3%, Choirunnisa 60.7%, serta petahana Pungkasiadi 58.5%, dan Titik Masudah 45.6%.

Baca Juga: Jaga Tali Silaturahmi, Gus Barra Sapa Warga di Pelosok-Pelosok Desa

”Popularitas tertinggi dari keenam orang kandidat Calon Bupati dan wakil Bupati Mojokerto tersebut adalah Ikfina. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut tidak lepas dari masifnya Ikfina selaku calon Bupati turun menyapa warga pada setiap kesempatan, termasuk dikenal sebagai istri bupati sebelumnya (MKP) dengan program pembangunan infrastruktur yang dinilai merata oleh masyarakat. Gus Barra menempati urutan kedua, beliau dikarenakan sering turun ke lapangan (door to door) sejak sebelum ditetapkan sebagai calon wakil bupati. Nilai popularitas Gus Barra tersebut sudah dapat dikatakan lebih baik sebagai seorang pendatang baru,” timpal Rixvan Afgani, peneliti The Republic Institute.

(Yoko Priyono dan Choirunnisa. Foto: aris/bangsaonline.com)

Baca Juga: Jaga Kebugaran, Cawabup Mojokerto Terpilih Gus Barra Rutin Berolahraga

Dalam rilis itu disebutkan bahwa tingginya suara Ikfina-Barra juga karena adanya dorongan dari para kiai dan sebagian besar pemilih di Mojokerto menghendaki agar pembangunan Kabupaten Mojokerto bergeliat kembali, setelah dua tahun vakum, termasuk dampak Pandemi Covid-19.

Di samping itu, menurut  Rixvan, berkat keaktifan Ikfina maupun Gus Barra menyapa warga yang kemudian membentuk kekuatan-kekuatan tim di tingkat lokal dengan sebutan BARET, yakni Barisan RT, sangat membumi di Kabupaten Mojokerto. 

Sedangkan untuk pasangan nomor urut 2 maupun nomor urut 3 yang berlatar belakang sebagai pemegang jabatan pemerintahan maupun birokrasi yang masih aktif, dinilai masyarakat kurang aktif untuk menyapa warga, sekaligus kena dampak menurunnya kepuasaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah terkait dampak Covid-19 yang telah menyebabkan problem kesulitan lapangan kerja serta terpuruknya ekonomi rakyat.

Baca Juga: Gencarkan Program Inspiratif, Kiai Asep Proyeksikan Mojokerto Miniatur Indonesia Maju, Adil, Makmur

The Republic Institute juga mensurvei tentang ketertarikan responden terhadap latarbelakang pemimpin yang akan dipilih. Di mana dengan latarbelakang seorang pemuda dan santri lebih disukai oleh masyarakat daripada seorang birokrasi, dengan persentase milenial yang diharapkan warga 42.2% berbanding 13% untuk birokrat.

“Gus Barra otomatis di sini menjadi perwakilan kaum milenial yang diharapkan untuk mewujudkan pembangunan Mojokerto lebih baik tentunya. Beliau muda dan ditunggu inovasi dan kreativitasnya,” lanjut Rixvan.

Melihat data di atas, menurut Sufyanto, peluang paling besar terpilih sebagai pemimpin Mojokerto selanjutnya ada pada Ikbar. Tetapi tetap terbuka peluang bagi yang lain dengan waktu tersisa 40 hari, sepanjang mampu meyakinkan pemilih dengan perbaikan kinerja yang dirasa rakyat Mojokerto menurun akibat dampak Pandemi Covid-19. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO