Kembalikan Sidoarjo sebagai Wilayah Pertanian, Ini Program BHS-Taufiq

Kembalikan Sidoarjo sebagai Wilayah Pertanian, Ini Program BHS-Taufiq SAPA PETANI: Cabup BHS berdialog dengan petani di Desa Jatikalang, Krian, Kamis (5/11/2020) sore. (foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE)

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Paslon Bupati-Wabup Sidoarjo 2020 Bambang Haryo Soekartono-M. Taufiqulbar (BHS-Taufiq) bertekad mengembalikan Kabupaten Sidoarjo sebagai wilayah pertanian. Hal ini lantaran Sidoarjo sebagai wilayah delta yang sejak dahulu dikenal memiliki tanah yang subur.

Adapun untuk mewujudkan harapan itu, BHS-Taufiq menyiapkan sejumlah upaya untuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang dialami para petani Sidoarjo, yakni mulai masalah irigasi, kelangkaan pupuk bersubsidi, hama tikus dan wereng, bibit unggul, hingga masalah pemasaran saat panen.

Menurut BHS, permasalahan yang dihadapi petani di Sidoarjo, hampir sama dengan petani lainnya, yakni soal irigasi, pupuk, hama, dan penjualan hasil panen. Diketahui, saat panen, petani kerap kesulitan menjual padi, sehingga mau tidak mau hasil panen dijual ke tengkulak dengan harga murah.

"Mesti ada upaya agar hasil pertanian dari Sidoarjo juga dikonsumsi warga Sidoarjo. Karena itu, khittoh Sidoarjo sebagai wilayah pertanian akan kita kembalikan," ungkap BHS usai dialog dengan puluhan petani di Desa Jatikalang, Kecamatan Krian, Kamis (5/11/2020) sore kemarin.

Terkait irigasi di Desa Jatikalang, BHS menjelaskan, banyak kanal tersier yang jebol. Selain itu, pengaturan pasokan air untuk sawah melalui pintu air belum tertata. Akibatnya, petani mengeluarkan ongkos tambahan karena harus memakai pompa air untuk mengairi sawahnya.

Kata BHS, ke depan pihaknya akan menuntaskan masalah pasokan air itu dengan membenahi kanal tersier dan memperhatikan manajemen pintu air. Masalah pupuk juga mendapatkan perhatian BHS.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO