SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pilkada serentak tinggal 21 hari lagi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim berupaya keras agar perhelatan lima tahunan yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang berjalan damai. Termasuk upaya spiritual.
Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya beserta Ketua MUI, tokoh agama dan tokoh masyarakat menggelar Khotmil Qur'an yang juga diikuti seluruh jajaran Polres se- Jatim di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim, Kamis (19/11).
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pelaksanaan pilkada serentak yang akan dilakukan di Jatim membutuhkan dukungan semua pihak, energi lahir batin yang luar biasa. Selain ada 19 kabupaten/ kota dengan jumlah pemilih hampir dua pertiga yang akan mengikuti pilkada serentak juga dilaksanakan saat pandemi Covid-19 belum berhenti penyebarannya.
Dirinya meyakini, seluruh jajaran Polda Jatim di bawah komando kapolda telah mempersiapkan seluruh kekuatan personel dengan baik dan profesional. Akan tetapi, kesiapan seluruh personel akan lebih lengkap jika mendapat dukungan secara spiritual.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Pak kapolda selain mengawal dengan seluruh jajaran yang bekerja secara profesional, namun juga mengawal dengan pendekatan spiritual lewat khataman Al Quran," ungkapnya.
Dalam sebuah proses pendekatan di era 4.0, sebut Khofifah, 10 pendekatan yang dibutuhkan paling tinggi adalah complex problem solving.
Kebutuhan tersebut jika di lingkungan kepolisian terdapat beberapa pendekatan di antaranya security approach, humanity approach, prosperity approach, hingga spiritual approach.
Baca Juga: Bawaslu Kota Batu Catat Ada 7 Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024
"Maka, Khotmil Qur'an yang dilakukan pada hari ini merupakan bagian dari solusi complex problem solving yang dirasa paling tinggi tingkat kebutuhannya. Tidak ada variabel tunggal yang bisa diandalkan. Sinergi dan kolaborasi harus kita lakukan," ujar Khofifah.
Maka, format-format yang mendukung digitalisasi teknologi yang diikuti oleh proses spiritual yang baik akan menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah negara agama dan juga bukan merupakan negara sekuler. Agama menjadi ruh dalam melaksanakan berbagai program kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Maka setiap acara formal maupun infornal selalu diiringi do'a. Termasuk saat ini kita mengiringi khotmil qur'an untuk mohon kepada Allah agar pilkada serentak di Jawa Timur dan Indonesia tanggal 9 Desember nanti berjalan aman dan damai. Kerja profesional kita seiringkan dengan kerja spiritual," katanya.
"Untuk itu, lewat format-format seperti inilah nantinya bisa dijadikan bekal untuk kembali menata referensi menuju kehidupan kebangsaan dan kenegaraan atas kehidupan kemasyarakatan secara komperhensif yaitu pendekatan kerja profesional dengan kerja spiritual," terangnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga menyebut bahwa Khotmil Qur'an yang diselenggarakan oleh jajaran Polda Jatim bersama seluruh jajaran Kapolres merupakan bentuk mengantar Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. M. Fadil Imran yang akan melanjutkan menuju penugasan yang baru sebagai Kapolda Metro Jaya.
Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024
"Mudah mudaham Allah SWT melimpahkan dan menganugerahkan kesehatan, kesuksesan, keberkahan kehidupan pada perjalanan Pak Kapolda di masa mendatang," tutupnya. (tim).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News