SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah Tokoh dan Ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, pekan lalu menuduh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkait dengan dinamika kontestasi Pilwali Surabaya 2020.
Namun hal itu dibantah oleh Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, K.H. Qodli Syafi’i Al Hasby. Bahkan, ia justru menyebut jika pengurus PWNU yang telah berpolitik memanfaatkan NU untuk berpolitik dengan mendukung Calon Wali Kota Machfud Arifin.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Mereka salah paham. Belum tabayun, tiba-tiba menuduh PCNU Surabaya melakukan pelanggaran etik dan disiplin organisasi terkait Pilkada Surabaya. Nyatanya, malah beliau yang salah, melakukan silaturahim dan Halaqah Aswaja di Mercure yang dihadiri Paslon Machfud Arifin," kata Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya, K.H. Qodli Syafi’i Al Hasby saat dikonfirmasi, Minggu (22/11/2020) kemarin.
Lebih lanjut, menurut K.H. Qodli Syafi’i Al Hasby, acara yang dihadiri Calon Wali Kota Mahfudz Arifin itu juga ada agenda briefing kepada yang hadir yang berisi narasi-narasi kampanye paslon nomor 2.
Hadir untuk memberikan pengarahan dalam acara tersebut, K.H. Anwar Iskandar dan K.H. Ali Maschan Musa. Keduanya adalah Wakil Rais PWNU Jawa Timur.
Baca Juga: Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
"Jangan karena perbedaan aspirasi politik lalu menimbulkan rusaknya organisasi. Adalah hak setiap warga termasuk pengurus NU mengekspresikan pilihan politiknya. Yang penting jangan bawa simbol organisasi dan jangan menimbulkan kerusakan. Mari dewasa dalam berpolitik," tegas K.H. Qodli Syafi’i Al Hasby.
Oleh sebab itu, lanjutnya, PCNU akan meluruskan dengan PWNU agar tidak terjadi salah paham. Yang jelas, lanjut K.H. Qodli Syafi’i Al Hasby, Nahdlatul Ulama tidak berpolitik untuk mendukung paslon Pilkada Surabaya.
"Alhamdullilah, ini tidak sampai terjadi konflik internal. Ini masalah kecil. Kita akan meluruskan untuk mencari win-win solution," terangnya
Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
Seperti diketahui, muncul pemberitaan bahwa PWNU Jawa Timur sempat melaporkan politisasi organisasi oleh PCNU Surabaya kepada PBNU disertai permohonan caretaker. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News