LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - PGRI Kabupaten Lamongan memberikan inovasi untuk pendidikan di Kabupaten Lamongan, yakni mobil sekolah keliling. Bertepatan dengan ulang tahun PGRI yang ke-75 dan Hari Guru Nasional, mobil sekolah keliling di-launching oleh Bupati Lamongan, Fadeli di Gedung PGRI Lamongan, Rabu (25/11/2020).
Inovasi tersebut memanfaatkan mobil pemberian Bupati Lamongan yang dilengkapi perangkat video dengan guru-guru yang siap memberikan pembelajaran. Diharapkan, inovasi tersebut mampu membantu pemerataan pembelajaran siswa di Lamongan.
Baca Juga: Komitmen Pj Gubernur Jatim di Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional 2024
Dalam sambutannya, Fadeli memberikan apresiasi terhadap inovasi yang telah dilakukan PGRI Lamongan. Menurutnya, sekolah tatap muka dianggap sangat penting, terlebih pada wilayah-wilayah terpencil yang kesulitan dalam akses internet.
“Sekolah keliling menuju normal baru ini merupakan inovasi hebat. PGRI melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah, terutama sekolah-sekolah yang sulit akses internetnya,” tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan pembelajaran tatap muka yang sudah diatur Kemendikbud RI untuk dilaksanakan awal tahun 2021, Fadeli mengungkapkan jika hal tersebut saat ini sedang dipersiapkan untuk dilaksanakan di Kabupaten Lamongan.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
“Pembelajaran di Lamongan ini secara tatap muka sudah dimulai, tetapi dengan melalui uji coba-uji coba karena memang belum boleh. Kemarin sudah diberikan rambu-rambu oleh kementerian, dan Insya Allah Lamongan siap,” kata Bupati Fadeli.
Menurut Ketua PGRI Lamongan, Rahardjo, sekolah keliling ini ditujukan sebagai program yang sinergis dengan program Dinas Pendidikan Jago Sinau. Menurutnya, tidak semua daerah dapat secara maksimal mengakses internet, sehingga adanya sekolah keliling dianggap dapat membantu proses pembelajaran di saat pandemi.
“Dari pemerintah memang sudah ada bantuan internet, namun belum bisa dilaksanakan secara maksimal di daerah, lembaga, serta siswa yang belum terakses internet. Sehingga PGRI jemput bola datang ke lembaga, kecamatan, atau cabang-cabang PGRI, bekerja sama dengan dispendik di kecamatan,” ungkap Rahardjo.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Sebagai penggerak perubahan di tengah pandemi Covid-19, sekolah keliling merupakan ide yang dicetuskan oleh SLCC (Smart Learning and Character Center) Jatim, namun baru Kabupaten Lamongan yang sudah mewujudkan bentuk sekolah keliling tersebut. (qom/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News