Prosedur Rapid Test Sebabkan Calon Bayi di Banyuwangi Meninggal Dalam Kandungan

Prosedur Rapid Test Sebabkan Calon Bayi di Banyuwangi Meninggal Dalam Kandungan Pemakaman bayi malang yang terlambat dioperasi.

"Saat melakukan pemeriksaan jantung di RS Yasmin, kata dokternya peralatan di sana kurang bagus, sehingga dirujuk ke RSUD Blambangan," jelasnya.

Sehingga pada Sabtu (5/12/20) malam lalu, Erna melakukan pemeriksaan di rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi tersebut. Karena malam, dokter kandungan maupun jantung tidak ada di tempat. Sehingga disuruh untuk memeriksakan di RS Bunda.

Seperti tersambar petir di siang bolong, alangkah terkejutnya Erna dan Abdullah ini setelah mengetahui bayinya sudah dinyatakan meninggal dunia di dalam kandungan oleh dokter di RS Bunda. Mereka pun sangat sedih dan mencoba menerima kenyataan tersebut. Akhirnya, Erna dioperasi Minggu (6/12/2020) kemarin untuk mengeluarkan jasad bayinya.

"Misal kata, saat itu dokter sudah memerintahkan operasi dan langsung dioperasi, Insya Allah (bayinya) selamat," kata Dedi menirukan keluh kesah Abdullah kakak iparnya.

Dedi merasa kecewa, prosedur rapid test Covid-19 yang lama mengesampingkan kondisi darurat saat kakaknya hendak melahirkan. "Seharusnya kondisi darurat seperti itu harus selamatkan dulu bayinya," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono saat dikonfirmasi hingga saat ini belum memberikan jawaban. (guh/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO